Allah itu adil. Adil dengan caranya. Semoga kami selalu dapat ikhlas dengan segala ketetapanNya. Kami selalu yakin, Allah tidak akan pernah membebani umatnya diluar kemampuannya.
Malam itu tiba-tiba Aluna demam. Ah, saya langsung khawatir, biasanya bayi akan mulai demam saat ia mulai makan karena tidak cocok dengan makanan dari luar, habis vaksin, akan tumbuh gigi dan lainnya. Tapi demam Aluna malam ini tanpa indikasi sebelumnya. Aluna bergerak aktif dan ceria saat siang, tidak habis vaksin, dan Aluna masih mengkonsumsi ASI saja.
Sakit di hari Minggu memang agak sulit, agak sulit mencari dokter spesialis anak di hari minggu dan hanya beberapa poli anak yang tetap buka di hari Minggu. Akhirnya, setelah mencoba menghubungi beberapa rumah sakit, saya dapat dsa yang praktek hari itu. Jam 8, saya ke dokter, Aluna masih demam. Sampai di RS, Aluna dikasih obat penurun panas, tidak beberapa lama diperiksa dsa. Aluna radang. Radang? ko bisa dok?. Ya, itu pertanyaan saya. Mengingat Aluna hanya mengkonsumsi ASI selama ini, saya jadi merasa aneh dengan radang Aluna. Kata dsa, Aluna sudah mengalami pilek hampir sebulan, hal itu yang menyebabkan radang. Okelah, Aluna minum obat kali ini.
Keesokannya demam Aluna sudah turun, namun pileknya semakin menjadi sampai Aluna tidak bisa tidur pada malam hari. Entahlah insting ibu, ko saya rasanya pengen ke dokter lagi. Walaupun kata ibu dan suami saya, nanti saja ke dokter lagi, kalau dalam 3 hari ga ada perubahan. Tapi saya bersikeras, akhirnya Aluna hari ini ke dsa lagi. Tapi kali ini dsa yang berbeda.
dr. Diky Mulyana, S.pA. namanya. Dokter Diky memeriksa setelah saya menjelaskan yang terjadi sebelumnya. Agak lama saat memeriksa dada dengan steteskop. Diulang berkali-kali sambil mengerutkan dahi, diulang lagi dan terus sampai si dokter bilang "ada suara tambahan ya di jantungnya".
Saya yang tidak mengerti bertanya balik, "maksdunya suara apa ya dok?"
Lalu dokter Diky menjelaskan, ada indikasi 'bocor jantung' pada Aluna, hal ini dapat diketahui dari adanya suara tambahan saat didengarkan di steteskop. namun untuk lebih jelas, harus dilakukan pemeriksaan lebih detail dengan echo.
Ya Allah, apa ini? Aluna batuk pilek saja saya sudah sangat khawatir, ditambah lagi dengan kabar adanya bocor jantung. Jantung, kenapa harus di jantung, di organ vitalnya. Saya sangat khawatir, tapi sok tegar. Dengan santai saya bilang ke dsa, iya dok lakukan pemeriksaan lebih lanjut saja.
Eh ternyata untuk screening lebih lanjut, ada dokter spesialist jantung anak tersendiri, dr. Liku, S.pA (k) namanya, dan Aluna dirujuk ke dokter Liku.
Dua hari kemudian, papiluna off kerja seminggu. Papiluna yang sudah saya beritahukan sebelumnya, keesokan harinya kami langsung ke dokter rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sampai saat dr. Liku memeriksa Aluna dengan steteskop, saya masih sangat berharap kalau dokter Diky salah dengar. Saya sangat berharap dokter Diky salah mendiagnosis gejala penyakit Aluna. Karena kalau dilihat secara fisik, Aluna sehat, tumbuh normal, BB Aluna normal bahkan diatas rata rata.
Namun semua runtuh saat dokter Liku menguatkan pernyataan dr. Diky, kalau bemar ada suara murmur di jantung Aluna. Hati mami hancur, Nduk!
Dr. Liku meminta saya dan papiluna untuk screening lanjutan, yaitu ekg dan echo untuk Aluna.
Setelah ekg kami menunggu antrian untuk echo. Di ruang tunggu saya melihat ada 3 orang anak kecil rujukan dr rumah sakit lain, dan sepertinya memiliki masalah yang sama dengan Aluna.
Tiba saat echo sampai echo berjalan, dr. Liku tidak banyak bicara, tidak banyak bercerita, hanya serius memeriksa dan mencari.
*oh iya, saya mau menceritakan proses ekg atau pemeriksaan ektrokrdiogram atau proses rekam jantung dengan hasil grafik gelombang jantung. Sedangkan echo atau echocardiography adalah USG jantung untuk memberikan gambaran jantung secara detail*
Selama tes echo berlangsung Aluna menjalaninya dengan tenang, malah Aluna ikutan periksa dokter meriksa meriksa ya Nak.
Hampir sejam dan pemeriksaan selesai. Barulah dr. Liku berbicara menjelaskan ini itu sambil menunjukkan lewat hasil echo yg telah dicetak.
Hasilnya, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dengan Atrial Septal Defect (ASD) sebesar 5 mm dan Pulmonary Stenosis (PS) ringan. MasyaAllah, sabar kami teruji kembali.
______________________________________________