Wednesday, March 28, 2012

the Salty lake, Napabale

Libur tlah tiba! Libur tlah tiba! Horeee.. horeee.. horeee.. 

Sambil menggumamkan lagu Tasya-Libur tlah tiba, menghentakkan kaki ke bumi, menyibak pagi dari tirai embun dan menikmati liburan. Dan tujuan liburan kali ini adalah suatu pulau di Sulawesi Tenggara, Muna island.

Berada di jazirah Tenggara pulau Sulawesi berarti berada di antara 651 gugusan pulau (2004). Negeri kepulauan ini terlalu berharga untuk tidak dinikmati setiap jengkal hamparan tubuhnya. Kali ini pulau Muna atau 'Wuna' dalam bahasa Muna yang artinya bunga. Sebuah nama adalah ekspektasi dari perwujudannya, pulau yang terdiri dari gugusan batu menyerupai bunga, gugusan karts.

Meninggalkan pusat kota Raha di pulau Muna, menyusuri 15 km ke arah desa Lohia, di sanalah saat mata memandang takjub. Hamparan air yang tertampung di sebuah cekung, biru. Prajurit-pajurit gagah penjaga danau mengitari sekeliling, hijau. Pecahan karang yang berhambur membentuk gugusan pulau, coklat. Warna-warni kuas yang tergambar pada coretan sampan sang nelayan, merah-kuning. Danau Napabale!
the hidden beauty of Napabale lake
the Salty Lake | Napabale 
ya, Danau Napabale, danau air asin yang terletak di kaki bukit desa Lohia, Kabupaten Muna. Danau ini bertetangga dengan selat Buton, dihubungkan oleh sebuah terowongan sepanjang 30 meter dan lebar 9 meter, keduanya pun saling bertemu. Selat Buton lah yang menyuplai air di danau ini.

Memiliki kisah sejarah cinta sang mantan raja pertama kerajaan Muna, Raja Muna I Bheteno Netombula dan permainsuri Wa Tandri Abe. Alkisah, sang permainsuri adalah gadis tidak dikenal tersesat di dalam terowonganyang ditemukan oleh warga. Raja yang melihat gadis itu terpesona oleh parasnya, maka dinikahilah dan menjadi permainsuri sang raja.

Pemandangan indah yang ditawarkan danau ini dapat dinikmati dengan berbagai cara, snorkeling, berenang, atau sekedar mengelilingi danau menggunakan sampan. Saya memilih untuk mengelilingi danau, dengan Rp. 25.000,- sebuah sampan nelayan dan saya puas ditakjubkan oleh hamparan keindahan dengan lenggokan bak foto model ala kadarnya.
Model Ala Kadarnya
 

Air yang tenang dan jernih dimanfaatkan oleh ikan-ikan untuk bernaung, terlihat scholling ikan-ikan kecil bergerombol berenang mengitari sampan yang saya naiki.  Mengelilingi danau Napabale seperti sedang berada di danau tertinggi, bukit-bukit yang mengelilinginya seperti tembok penahan si danau. Dan terowongan penghubung itu seperti mulut yang menganga mengalirkan asupan bagi si danau. Sayangnya air sedang pasang, sehingga terowongan tidak terlihat. Dan nelayan-nelayanpun hanya bergumul di sekitar danau memancing ikan seadanya.


Welcome to paradise.. Welcome to the hidden beauty..  

Friday, March 09, 2012

Telaga Banyu di Perut Bumi : Goa La Kasa

Menandangi Baubau, berarti menguak sejarah peradaban Indonesia. Kota yang terletak di  punggung sang Naga pulau Buton ini memiliki sejarah panjang peradaban Indonesia, salah satu penggagahnya adalah benteng Wolio yang disebut-sebut juga sebagai pusat pemerintahan VOC Indonesia-Timur pada masa itu.
Kota Semerbak yang menabalkan status kota pada tanggal 31 Juni 2001 dengan luas 221 Ha berkacak di perairan selat Buton, lokasi strategis sebagai pusat pertahanan Kesultanan Buton saat itu. Tak heran peninggalan-peninggalan budaya dan sejarah banyak tersimpan di bumi Baubau.

Terpaan pendar mentari bulan Januari disertai desiran bayu di musim penghujan menghangatkan kota Baubau, mengiringi setiap senti menapaki sejarah kota ini. Tiga puluh menit mengendari motor pinjaman, akhirnya sampai di sebuah tikungan dengan informasi "Goa Lakasa".
Here, I'm! Goa Lakasa 
Mengapa La Kasa? yah, La Kasa sebenarnya adalah nama orang, Bapak Kasa si penemu goa ini dan La adalah nama imbuhan untuk lelaki pada masyarakat Baubau.  Maka, jadilah orang menyebutnya dengan goa La Kasa.  Pak Kasa setiap harinya selalu berada di mulut goa ini, terkadang membantu pengunjung untuk menyusuri goa. namun sayang, pak La Kasa tidak di lokasi saat saya ke sini.

Goa La Kasa atau masayarakat Baubau lebih mengenalnya dengan pemandian La Kasa yang terletak di kelurahan Sulaa, kecamatan Betoambari, Baubau. Memasuki goa ini, berarti memasuki perut bumi. Cahaya pendar remang senter yang terbatas, menuntun saya memasuki mulut goa yang mungil ini, nampaknya Ia tak mau mengagakan sedikit bibirnya, sehingga memaksaku memasuki dengan memiring-membungkukan badan dan terus berjalan teliti.
memasukinya...
Goa yang gelap, tanpa penerangan, dan saya datang dengan tanpa membawa perlengkapan meng-Goa. dengan sandal jepit licin, tanpa senter, tanpa lilin, tanpa helm. Akhirnya dengan senter pinjaman pengunjung sebelumnya, nekad-lah saya memasuki si perut bumi ini. 

Memasukinya disambut stalagtit menjuntai seperti lilin terbalik yang menitikan tetes air di sumbunya. Tapi sayang, lalu lalang pengunjung menggagalkan tetesan di bawahnya untuk tumbuh menggapai asalnya. Terus menjelajahi si perut goa dan terus terpana. Stalagtit dan stalagmit goa ini bervariasi mulai dari seperti tetesan lilin, cengkraman, kristal-kristal equilibrium, dan semuanya memukau. Saya tiidak merasakan panas di dalam goa ini, justru sensasi dingin dan sejuk yang menjumpai, mungkin karena air di dalam goa ini. 
Stalagtit gapura penyambut di perut bumi
the awesome :D
seperti ingin mencengkram
Equibrilium
meleleh seperti rasaku ^^
Untuk mengakhiri menuju pangkal goa La Kasa tidak memerlukan waktu yang lama, hanya 15 menit. Goa dengan kedalamam 100 meter ini memiliki genangan air yang jernih seperti telaga, dan inilah mengapa disebut pemandian La Kasa oleh masyarakat. Air di goa ini merupakan air tawar dan dingin. Masayarakat menuturkan, air goa ini tidak pernah kering, walaupun di musim kemarau sekalipun, dan air tersebut dapat mencukupi keperluan air untuk warga sekitar. Berkah alam.

Telaga Banyu di perut bumi Goa La Kasa
Pemerintah telah menyadari potensi goa La Kasa ini, maka pada tahun 2010 telah dilakukan pemugaran pintu masuk goa, sehingga pengunjung dapat memasuki dengan mudah. Lampu-lampu taman dengan aliran listrik juga terpasang di sepanjang jalur penyusuran goa, hal ini memang memudahkan saat memasuki goa. hanya saja, jadi kurang alami dan berpotensi menghantarkan listrik yang dapat membahayakan pengunjung.

Menyusuri goa La Kasa, pengalaman yang menakjubkan. Di perut bumi sekalipun, keindahan masih ditemukan. Dan manusia selalu berusaha menguaknya. Walau dengan cara sederhana.
kami, manusia yang terus menguak alam  dengan sederhana ^^

Wednesday, March 07, 2012

mamahku kader loh sekarang.. ^^

Mamahku.. ahh, sekian lama di sini gw ga pernah yah cerita tentang wanita yang satu itu..
Mustamiroh namanya, kalo untuk ukuran nama jaman sekarang terdengar seperti pembantu yah. Emang iyah sih, atau malah terdengar seperti nama-nama pembantu di film atau sinetron 'bi Iroh'.
Dan dengan usilnya gw dan ade-ade gw suka memanggilnya dengan sebutan itu. hehehe.. pisss mamahhh #cium
Tenang, tenang.. mamahku pasti ga akan marah ko, dia cuma bilang gini: "itu nama bagus tau! liat tuuh di alquran.. ada artinya.. terus menerus.. biar rejekinya terus menerus turun". Kalo udah ngomong gtu gw cuma bilang "aminnnnnnnnn".

Oiya, mamah tuh katanya bisa menerawang pikiran, kejadian masa depan. dari mimpinya, dari pandangannya, dari firasatnya. Dan karena kelakarnya kalo mulai ceramah di depan gw sama ade-ade gw, makanya gw menyebutnya si 'Iroh Edan' (terispirasi dari Lia Eden). hehehehe :* #cium lagi ahh. 

Mamah waktu muda? ish, jangan ditanya! Gaooll, Okem, Preman, Terkenal.. ahh pokonya tenar deh..
Mulai dari gaya dari ujung rambut sampai ujung kaki pake trend masanya. Rambut, jangan di tanya! trend rambut ngembang kribo panjang pas tahun 80-an lagi in in nya. Muka, sangar dengan dandanan khas mbak Trie Utami. Gaya baju, beuhhh trendy deh! mulai dari gaya kembung-kembung, rok, baju warna-warni, bunga-bunga, blezer-blezer. Aksesoris, lengkap! anting-antingan imitasi yang warna-warni sesuai warna baju, gelang dukun yang gede warna-warni. Ahh, pokonya nyokap gw biar jelek tapi banyak yang suka katanya : p .

Yahhh, tapi itulah mamah muda dulu. Energik, bak seorang satria siap sedia. Dan sekarang sedikit nurun ke gw kayanya. Hehehe..
Dan sekarang mamah sudah tua, umurnya tahun ini memasuki 49 tahun, tapi dia selalu keliatan muda buat gw.. selalu terlihat cekatan, terlihat optimis, walaupun mungkin pusing bener ngurusin rumah, keluarga dan sebagainya. (ahhh jadi kangen, pengen nangis). Tapi emang bener, menurut gw nyokap terlihat lebih muda dari temen-temennya yang lain, yang seumur dengannya. #allways love you mom :*

Mamah itu seorang ibu rumah tangga yang teladan. Ngurus rumah, Ok!. Ngurus anak, Bisa!. Ngurus suami, ga masalah!. Ngurus ekonomi, Bisa sambil merem melek (sing sabar mom). Pokonya yang gw tau, gw liat dan gw sadari, nyokap gw selalu bisa menghandle semua masalah di rumah. Mulai dari anak-anak yang bengal, bandel, susah diatur, makan ati, dan sebagainya. Ditambah sakit-sakitannya bokap gara-gara asep rokonya yang berlebih di masa muda dulu (baca: Bengek aka Astma). Mikirin gaji bokap yang ga gede-gede amat buat semua keperluan rumah tangga, kata nyokap "kalo pas gajian tuh bikin gw pusing aja, cuma numpang buat diatur-atur". Dan segala tetek bengek lainnya yang kadang kalo gw liat nyokap, kasian yah nenek tua itu.. : p . Hebat sekali kan nyokap gw?.

Anaknya mamah sekarang udah gede-gede, malah kasian.. kesepian di rumah. Anak perempuannya Feby yang paling gede, paling cantik, paling manis, kerja jauh banget. Anak keduanya, Hasyibulloh aka Iwan sibuk kuliah, sibuk organisasi, jarang di rumah, cuma numpang tidur-makan doang. Anak bontotnya, Putra jarang banget di rumah, demen kluyuran, doyanan maen daripada kuliah, sambil kerja juga jadi pol PP di pasar. Suami satu-satunya rutin tiap pagi berangkat ke kantor, pulang sore. Jadi, "mamah kalo siang kesepian, ga ada temen, jadi lemes, bete", itu katanya kalo lagi cerita di telpon.

Mamah tuh doyan ceramah, hobi nasehatin, kalo setiap nelpon gw tuh pasti banyak banget petuah-petuah dari sang mamah. Biasanya petuahnya seputar "jaga kesehatan yah Feb, sholat-ngaji jangan ditinggal, hemat rajin nabung jangan jajan barang ga penting, cari suami, cepet nikah mamah udah tua nih pengen punya cucu dan cerita-cerita seru lainnya", dan jawaban gw cuma "iyah, iyah, iyah, iyah, iyah mamahku sayangggg" :*

Keluhan nyokap gw makin jadi sekarang-sekarang, kesepian Feb bosen di rumah mulu. Yaudah, dengan sok bijak sekarang gantian gw yang nasehatin, hihihi "maen dong mah, mampir-mampir ke Jakarta, liatin cing-cang di sana, ikut kegiatan di RT kek". Dan terakhir, semalem tadi nyokap telpon. Gini nih percakapannya.

Mamah : "Feb, gw sekarang udah jadi kader dong" kayanya sambil lagak bangga gitu.
Gw : "Kader apaan mah? partai? gaya bener udah kaya Iwan aja"
Mamah : "bukan, kader lansia pondok aren"
Gw : "huahahahaha, mamah udah tuaaaaaaa.. udah jadi nenek-nenek jadi anggota lansia pndok aren"

Dan mamah gak  akan pernah marah kalo gw ledekin tua, jawabannya pasti "emang udah tua, udah jadi nenek-nenek, makanya lu cepet kawin, biar nenek tua punya cucu", Ahhhh.. mamah ke situ lagi.

Mamah : "Nanti gw mau lomba Feb, lomba kaya cerdas cermat gitu"
Gw : "ishh, mamah gaya ihh"
Mamah : "Tapi gw bego banget dah, belet! ga masuk-masuk otak gw belajar juga"
Gw : "Hehehe, kan udah pudul mah otaknya.. :p. Ayoo belajar yg bener, biar menang mah"
Mamah : "iyah, nih gw lagi rajin diajarin sama ibu Camat, ibu Lurah, pokonya belajar deh"

Dan mamahku yang sudah tua itu, tetep semangat menjalani hari menjelang makin tuanya, seenergik dulu, segiat dulu, dan itu mamahku, mamahku tersayang, panutan gw!. I'll do best for you mamah-papahku :*

Mamah cantik dan anak cantiknya ^^

ciummm mamahkuuuu :*