Tuesday, January 31, 2012

Present: Ditha, Wawa, Feby dan Rike||we're NEW


Berdasarkan SK Menhut nomor SK.700, 710, 711 dan 1135/Menhut-II/Peg-2/1-2011 yang mengharuskan 4 (empat) orang gadis belia menjalani hari-hari selama 5 (lima) tahun ke depan di Balai Taman Nasional Wakatobi. Berikut masing-masing gadis belia tersebut:
Dita, Wawa, Feby, Rike
1. Nindita Ayu Kartikasari, A.Md.
Nindita Ayu Kartikasari atau biasa di panggil Ditha, Nindut, Ninditut.
Lahir di Solo pada tanggal 21 April 1987, dari lahir sampai SMA di Solo baru saat kuliah hijrah ke Yogyakarta.
Ka Ditha saya biasa memanggilnya, adalah almamater dari jurusan Ekonomi Akuntan Universitas Gajah Mada  pada tahun 2008.
Berdasarkan SK. 710/Menhut-II/Peg-2/1-2011, Jabatan pekerjaan di Balai Taman Nasional Wakatobi sebagai Verifikator Keuangan.
Sifat, kalau dari sifat, ka Dhita adalah orang yang dewasa, ngemong (mungkin karena usianya paling tua), solutif, dan medokkk bener Jawanya (hihi ^.*v)
Nindita Ayu Kartikasari
2. Marwah
Marwah singkat bukan namanya? Marwah biasa dipanggil Wawa atau marwah.
Lahir di Kendari tepatnya di Rate-rate pada tanggal 19 Januari 1988.
Wayway adalah mantan mahasiswa jurusan Ekonomi dan  Akuntansi di Politeknik negeri Ujung Pandang dan berdasarkan SK. 711/Menhut-II/Peg-2/1-2011, jabatan pekerjaan di Balai Taman Nasional Wakatobi sebagai Verifikator Keuangan (sama ka Dhita)
Kalau Wawa orangny pendiam dan cenderung nurut, paling kalem dan awal-awal suka malu-malu (tp sekarang sih enggak :p).
Wayway temenku nonton spongebob.. musuhnya Rike dan ka Dhita.. wkwkwk ^^
Marwah
3. Rike Oktaviani
Rike Oktaviani biasa dipanggil Rike, Riceuh (rieweh kali yah) tapi gw manggil dia neng.
Lahir di Bogor pada tanggal 20 Oktober 1989. Dari lahir sampai kuliah selalu di Bogor (sama ama saya)
Rike personel paling muda di tukikers wakatobiers (hahay, namanya group ngarang) jadi maklum kalo sifatnya sedikit manja, petakilan, pecicilan, cerewet (halah rempong deh) :p
Rike mantan mahasiswa jurusan Ekowisata Program Diploma IPB tahun 2010.
Berdasarkan SK. 700/Menhut-II/Peg-2/1-2011, jabatan pekerjaan di Balai Taman Nasional Wakatobi Perencanan Program dan Evaluasi. 
Rike Oktaviani
4. Febyanti Muthia Anggraeni
Febyanti Muthia Anggraeni atau biasa dipanggil Feby, Feby Jolie, Feby manis (hwahaha #ngarep)
Lahir di Bogor pada tanggal 17 February 1988, dari lahir sampe lulus kuliah di Bogor (merantaunya kejauhan).
Feby lulusan Program Diploma IPB Jurusan Ekowisata yang lulus pada tahun 2009 dan berdasarkan SK. 1135/Menhut-II/Peg-2/1-2011, jabatan pekerjaan di Balai Taman Nasional Wakatobi sebagai Perencanan Program dan Evaluasi.
Feby itu orangnya kalem (pitnah), ga banyak omong (pitnah), petakilan, ya gitulah.
Febyanti Muthia Anggraeni
Lihat, kami manis-manis kan? Nih, aktivitas kami selama di Baubau 9 bulan terkahir ini:
Pamer seragam baru, pamer badge :p
Nirwana beach, ayoo berenang ^^
Hanggar, potrait kami dong..
say: peteeee :)
ini di pete-pete, tapi masih sempet poto-poto

mari makan.. 
heiii. that we are
Kondangan, ke undangan.. 
ini kamiiii.. ^.* salam kenal..
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bersama, senasib, serumah, sepenanggunang, sekantor..
Bersama, menjalani lima tahun yang ajaib..
Bersama.. pasti indah.. ^.^



BUNGI just B-U-N-G-I and its a wonderful waterfall

Selamat pagi, semangat pagi!
Karena jalan-jalannya saat libur Imlek kemaren, jadi Happy Lunar New Year yaahhhh.. (hehehe, telatt bener) 
Postingan kali ini tentang indahnya air jatuh Bungi yang tersembunyi.  yah, tersembunyi di antara semak-semak dedaunan dan jalan setapak.

Air jatuh Bungi terletak jauh di belakang air terjun Tirta Rimba. Di mana lagi tuh air jatuh Tirta Rimba? ayooo jalan-jalan di blog saya, nanti ketemu deh.
Air jatuh ini letaknya memang agak tersembunyi hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaannya, karena akses jalan menuju air jatuh Bungi juga agak sulit dan tidak terlihat.

Sebenarnya orang lebih mengenalnya dengan pemandian Bungi, karena sungainya memiliki kolam-kolam batu bertingkat dengan tampungan debit air dengan kedalaman setiap kolam antara 1-4 meter.  Air jatuh Bungi terletak di kecamatan Bungi kota Baubau, sekitar 10 km dari pusat kota Baubau. Menuju air jatuh Bungi dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama 10 menit dari pusat kota, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 1,5 km.  Di lokasi ini jangan mencari papan interpretasi tentang air terjun, papan petunjuk jalan saja tidak ditemukan. Pengelolaannya masih sederhana, baru sebatas sampai air terjun Tirta Rimba saja. 

Obyek wisata ini berada di lokasi hutan yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sulawesi Tenggara, tapi yang terlihat selama ini tidak ada pengelolaan dari BKSDA Sultra.  Semua fasilitas dan pengelolaanya di kuasakan oleh pemerintah kota Baubau dan masyarakat. Yah, inilah salah satu pengelolaan kawasan di Kementerian Kehutanan, benturan kepentingan antara ekonomi dan konservasi. 

Okeh, common ceck this picture:
Jalan menuju Air jatuh Bungi
nih, kolam-kolam pemandiannya
Present : Air Jatuh BUNGI
Saya suka di sini, pengunjungnya masih sedikit karena aksesnya memang belum tersedia. Tapi begitukan seharusnya berada di alam? sepi, nikmati, senang. ^.^ Karena masih sepi, jadi bebas mau melakukan apa saja. tapi, tetep jaga alam yah.. ^^

Mau mandi di kolam? Bisa!
Bertapa ataupun melamun? Bisa juga ko!
mau foto ala-ala prewedd? Bisa! (hwahaha *ilustrasi*)
atau sekedar photo landscape? Bisa!
mau di foto kaya gini, juga Bisa! *jangan liat perutnya*
Setelah lelah menikmati air tawar di pulau ini, lanjut makan jagung bakar. Sekitar 2 km dari air jatuh Bungi, terdapat banyak warung-warung bilik yang menyediakan jagung bakar/rebus dan minuman ringan. Harganya cukup terjangkau, hanya Rp. 2.000/buah.  Tapi memakan jagung di sini jangan dibanyangkan seperti Puncak, rasa jagungnya tidak manis alias hambar dan sedikit keras. Sekali lagi dan tidak ada pilihan rasa selain plain (hambar), tapi jangan khawatir sudah disiapkan sambal dan garam jika mau rasa lain. ^.^
Jagung.. jagungg..
---------------------------------------------------------------------------------
Di sini, baru secuil rasa terkuak..
mendendangkan irama-irama cita..
menenggelamkan gundahku..
Di sini, aku menikmati alamku.. ^.^

Wednesday, January 25, 2012

Ebby, Feby dan Wakatobi

Okeh, siang bolong ini saya bingung mau apa. Pegawai sejenis saya ini begitulah nasibnya, terlalu santai, mungkin sebentar lagi penyakit 'bodoh' akan datang menggerayangi. :(
Liat-liat folder, ternyata ada kisah reuni antara Ebby dan Feby di Wakatobi. Bagus yah bi-by semua akhiranya.. :D

18 Nopember 2011
Kedatengan tamu asal Balikpapan yang kenalan di Jakarta dan sekarang lagi ikut suami di Makassar pengen jalan-jalan di Wakatobi : Ebby a.k.a Robiyah (by nama lu jadul banget sih) hehehe pissss.. ^^V
Perjalanan ke Wakatobi kali ini bukan buat kerja! pure, murni saya mau liburan. Tepatnya nemenin temen saya liburan. :D
Setelah penyusunan rencana, anggaran, plan A, plan B sampe plan Z dibikin, perjalanan reuni antara Feby dan Ebby di Wakatobi pun di mulai.. hihiy

Jumat sore, Feby dan Ebby berangkat dari Baubau menuju Wanci dengan menaiki Kapal Motor Rico Tompaty (hehehe, bukan,,bukan. KM Rico Saputra). Atas pertimbangan kebersihan, kepengapan Feby dan Ebby memilih untuk tidur di luar (kelas ekonomi, ga pake kamar) biar adem dapet angin sepoy-sepoy langsung dari luar dan kasurnya lebih bersih terbuat dari calk ketimbang di kamar yang kasur kapuk.
Perjalanan malam cukup menyenangkan, yah... karena saya gampang tidur *pelor* jadi dengan gampangnya saya tidur selama 8 jam perjalanan. Sampai tidak terasa fajar mengintip, tapi agak sendu.
Ebby memandang sunrise di ujung palka
19 Nopember 2011
Pukul 07:00 waktu Wanci, kapal sandar dengan selamat di pelabuhan Mola. Tujuan pertama adalah pulau Hoga di Kaledupa, maka perjalanan di lanjut menggunalan speedboat reguler menuju Kaledupa dengan biaya Rp. 50.000/orang (kalo mau langsung ke Hoga bisa dilakukan, bilang saja sama ABK untuk berhenti di Hoga).  Jam 12:00 waktu Kaledupa speed sampai di pelabuhan Lagiwae, tepat 1.5 jam perjalanan Wanci-Kaledupa.
Sebelum ini-itu, saya mampir dulu ke kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II yang terletak di kecamatan Lagiwae-Kaledupa. Ba-bi-bu sama teman-teman lapangan, izin sama kepala seksi, yang tentunya.. beli karcis masuk taman nasional dong (buat pemasukan negara, PNBP) Rp. 2.500/orang untuk wisnus, Rp. 20.000/orang untuk wisman, sambil leyeh-leyeh di rumah kepala seksi yang kepalanya benar-benar seksehh (baca: botak). hihihi.. pisss ahh pa Sugeng.. ^^

Jam 3 sore air pasang, Feby, Ebby dan tim langsung terjun ke TKP --> Hoga island \\(^.^)//
Feby dan Ebby adalah generasi 'himagifo' kalo dulu singkatannya HImpunan MAhasiswa GIla FOto, sekarang HImpunan MAnusia GIla FOto. Cekidot -->>
Ebby di atas Songampa
ga mau kalah, sampe minjem scraftnya buat foto2 juga :p
15 menit meluncur menggunakan Songampa dari Kaledupa, sampailah kami di pulau Hoga. Gradasi warnanya bagus, birunya laut, hijaunya cemara, putihnya pasir ditambah bercak coklatnya guguran cemara. Soo beautiful!
Hoga island, welcome to paradise ^^
Ebby emang jago renang, hampir setiap minggu. Tapi buat diving, ini pertama kalinya buat dia (tenang by, ada pa La Sahari yang baik hati akan mengajarinya).  Okeh, karena ini pertama kalinya Ebby diving, jadi mesti ada briefing pengenalan alat, metode dasar, dan rileksssssss.
Pengenalan alat.. itu regulator by..
Ayoo pake finnya.. siap nyeburrr..
Nyeburrrrrrr.. ^^
saya juga siap nyeburrrr..
tarik pa Saharii.. ajak jalan2 di laut ^.*
selamat yah by.. \(^.^)/
Cukup 2 jam berkeliaran di bawah air dive site Hoga Channel, setelah itu ayooo jalan-jalan dulu di pulau Hoganya. Lihatlah keesksotisan pulau Hoga..  
Pulau Hoga bagian belakang.. 
Ebby, pasir, sunset dan Hoga
Cemara laut di gate Hoga island
menanti senja.. 
welcome to Hoga island ^^

Oiyah, di pulau Kaledupa banyak orang-orang suku Bajo yang tinggal, paling banyak di pulau ini. Sekalian jalan pulang ke rumah, kami melewati perkampungan orang-orang suku Bajau. 
Yang dilihat backgroundnya yah.. Bajau village
Okeh, hari ini sungguh sungguh melelahkan yang keren. Saya senang, karena Ebby puas.. Alhamdulillah ga kecewa untuk tamu pertama dan semata wayang yang saya bawa sendiri ini.  Malam ini cepat tidur, cepat menanti esok untuk keindahan lainnya di pulau Wangi-wangi.

20 Nopember 2011
Wake up.. wake up Ebby! Jika ingin ke Wanci dari Kaledupa saya harus bangun jam 5 langsung berangkat ke pelabuhan Lagiwae, kalo kesiangan.. selamat tinggal anda akan ditinggal speedboat reguler dan harus berangkat besok paginya lagi.
# sekilas info : Armada speedboat reguler rute Kaledupa-Wanci hanya beroperasi sekali setiap harinya dan berangkat pada pagi hari (mumpung masih pasang, kalo air surut ga bisa jalan) dengan biaya Rp. 50.000/orang. Tapi kalau sudah ketinggalah speedboat, masih ada kapal kayu, hanya saja waktu perjalanan menjadi lebih lama 1 jam dari waktu jika menggunakan speedboat yang hanya 1-2 jam.

Harus saya infokan juga perjalanan kali ini saya dan Ebby apes pess pesss.. ini nih keapesannya:
1. kanyanya speedboatnya udah ontime deh jalan jam 5 dan lautpun masih pasang. Tapi emang dasar apes, speedboat yang saya naikin terjebak surt air laut dan ga bisa melaju, sehingga harus ganti neik kapal kayu.
2. Jarak dari tempat terdamparnya speedboat kami ke kapal kayu cukup jauh, jadi denan terpaksa saya dan Ebby harus naik perahu nelayan kesilnya suku bajau 'tinting'. Sumpah oleng, dan saya hanya diem ketakutan. :(
3. Dannn otomatis, waktunya jadi lebih lamaaaaaa sampai ke Wanci. Yang seharusnya jam 8 kami sudah tiba, ini jam 10 baru sampai di pelabuhan Wanci
4. Berita buruk selanjutnya. Tersiar kabar kalo bulan ini adalah titik surut terendah, sooooo.. sekali lagi, kapal kayu yang saya naikin tidak bisa melaju sampai ke pelabuhan dan sekali lagi saya dan Ebby darus naik kapal nelayan kecil 'tinting'
Okeh, tidak masalah.. ini hanya trouble yang diluar rencana yang kemungkinan terjadinya kecil, yahh karena kami sedang apes jadi Alhamdulillah yah.. *syahrini modeon
Eh, tapi lumayan loh, jadi dapet sunrise di Kaledupa.. nih hasilnya:
Sunrise di Kaledupa
Sebenarnya setelah diving di Hoga, saya dan Ebby maunya diving lagi di pulau Kapota, tapi karena waktunya sudah mepet.. goes to Plan B : puter-puter pulau Wangi-wangi.
Dengan dianter pasukan berkuda motor pak Lakuja dan Imran, saya dan Ebby memuaskan diri melihat Wanci dari ujung ke ujung. Lets follow me.. its so fun!
1. Benteng Liya
Benteng Liya salah satu obyek wisata sejarah yang terdapat di pulau Wanci, sekitar 15 km dari pusat kota Wanci dengan menggunakan kendaraan darat. Kenapa namanya 'liya', diambil dari sebuah semur (liang) yang ajaib. Kenapa ajaib, karena di sumur inilah dulu seorang anak kecil bersembunyi dan saat keluar ia tetep muda tidak berubah sedikitpun, padahal itu sudah berjarak ratusan tahun semenjak kejadian itu.

liang yang menjadi dasar penamaan Benteng Liya
ini bukan salah satu makhluk benteng Liya loh.. ^^V
2. Pantai Waha
Pantai Waha terletak di desa Cemara kecamatan Wanci. Menuju lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat dengan jarak 15 km dari pusat kota. 
Pantai Waha..
3. Pantai Jodoh
Pada pantai ini terdapat muara mata iar tawar, ada pertemuan air twar dari mata air dan air laut. Di lokasi ini biasanya sering digunakan masyarakat untuk mencuci pakaian dan mandi. Sayangnya, saat saya ke lokasiini, kondisi laut sedang pasang, jadi tak terlihat mana mata air tawarnya. :(
di sisi tebing pantai Jodoh
4. Patuno Resort
Patuno resort sebenarnya sebuah resort/penginapan milik bapak bupati Kab. Wakatobi, Hugua. Namun, untuk tamu yang ingin menginap juga bisa.  Kami tidak masuk ke dalam resort, jadi cuma foto-foto di pinggir resortnya aja.. hehehe..
melihat karang di depan resort.. walau hanya di pinggir :p

Senja mulai menurunkan tirainya.. 
Hanya menggoreskan siluet temaram..
Membiarkan jejak tertinggal, menapakkan rasa..

Menikmati serpih-serpih menakjubkan dari alamku..
Meninggalkan aroma puas dengan binar keteduhan..
Sayonara Ebby, sayonara Wakatobi..
(^.^)
puas liat Ebby puas ^^
Yeeeeee \(^.^)/ babay..



Thursday, January 19, 2012

Just Blue..

Alamku terselubung kabut..
Mengeyahkan gundah
Melarutkan resah..

Alamku terlarutkan basah..
Menyegarkan gelisah
menerbangkan risau..

Segaris ilusi lirih..
Menggapai batas..
Alamku tertangkap mata..
 Just Blue.. Sea and sky..
Terselubung dalam balutan alamku.. 


raindrop till end

Pagi sendu di ruangan yang dingin. Menatap personal computer galau, sambil menyeruput teh manis hangat.


Raindrop till end
Seperti biasa, 5:15 WITA si alarm rajin tidak pernah lupa berbunyi, meracau mimpi.
Teralis jendela kamar yang yang sedikit terbuka masih gelap, tak seperti biasanya..
Suara patukan burung ke jendela kamar juga tidak ada, hanya bunyi semburan hujan dari langit yang terdengar kencang.
Dan seperti biasa.. 8:00 WITA mendekam di kantor, dengan sendu, memandang langit ditemani se-album lagu campu-campur, aku bekerja!
Raindrop till end, but its so beautiful..


raindrop so beautiful
so slushy