Wednesday, January 25, 2012

Ebby, Feby dan Wakatobi

Okeh, siang bolong ini saya bingung mau apa. Pegawai sejenis saya ini begitulah nasibnya, terlalu santai, mungkin sebentar lagi penyakit 'bodoh' akan datang menggerayangi. :(
Liat-liat folder, ternyata ada kisah reuni antara Ebby dan Feby di Wakatobi. Bagus yah bi-by semua akhiranya.. :D

18 Nopember 2011
Kedatengan tamu asal Balikpapan yang kenalan di Jakarta dan sekarang lagi ikut suami di Makassar pengen jalan-jalan di Wakatobi : Ebby a.k.a Robiyah (by nama lu jadul banget sih) hehehe pissss.. ^^V
Perjalanan ke Wakatobi kali ini bukan buat kerja! pure, murni saya mau liburan. Tepatnya nemenin temen saya liburan. :D
Setelah penyusunan rencana, anggaran, plan A, plan B sampe plan Z dibikin, perjalanan reuni antara Feby dan Ebby di Wakatobi pun di mulai.. hihiy

Jumat sore, Feby dan Ebby berangkat dari Baubau menuju Wanci dengan menaiki Kapal Motor Rico Tompaty (hehehe, bukan,,bukan. KM Rico Saputra). Atas pertimbangan kebersihan, kepengapan Feby dan Ebby memilih untuk tidur di luar (kelas ekonomi, ga pake kamar) biar adem dapet angin sepoy-sepoy langsung dari luar dan kasurnya lebih bersih terbuat dari calk ketimbang di kamar yang kasur kapuk.
Perjalanan malam cukup menyenangkan, yah... karena saya gampang tidur *pelor* jadi dengan gampangnya saya tidur selama 8 jam perjalanan. Sampai tidak terasa fajar mengintip, tapi agak sendu.
Ebby memandang sunrise di ujung palka
19 Nopember 2011
Pukul 07:00 waktu Wanci, kapal sandar dengan selamat di pelabuhan Mola. Tujuan pertama adalah pulau Hoga di Kaledupa, maka perjalanan di lanjut menggunalan speedboat reguler menuju Kaledupa dengan biaya Rp. 50.000/orang (kalo mau langsung ke Hoga bisa dilakukan, bilang saja sama ABK untuk berhenti di Hoga).  Jam 12:00 waktu Kaledupa speed sampai di pelabuhan Lagiwae, tepat 1.5 jam perjalanan Wanci-Kaledupa.
Sebelum ini-itu, saya mampir dulu ke kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II yang terletak di kecamatan Lagiwae-Kaledupa. Ba-bi-bu sama teman-teman lapangan, izin sama kepala seksi, yang tentunya.. beli karcis masuk taman nasional dong (buat pemasukan negara, PNBP) Rp. 2.500/orang untuk wisnus, Rp. 20.000/orang untuk wisman, sambil leyeh-leyeh di rumah kepala seksi yang kepalanya benar-benar seksehh (baca: botak). hihihi.. pisss ahh pa Sugeng.. ^^

Jam 3 sore air pasang, Feby, Ebby dan tim langsung terjun ke TKP --> Hoga island \\(^.^)//
Feby dan Ebby adalah generasi 'himagifo' kalo dulu singkatannya HImpunan MAhasiswa GIla FOto, sekarang HImpunan MAnusia GIla FOto. Cekidot -->>
Ebby di atas Songampa
ga mau kalah, sampe minjem scraftnya buat foto2 juga :p
15 menit meluncur menggunakan Songampa dari Kaledupa, sampailah kami di pulau Hoga. Gradasi warnanya bagus, birunya laut, hijaunya cemara, putihnya pasir ditambah bercak coklatnya guguran cemara. Soo beautiful!
Hoga island, welcome to paradise ^^
Ebby emang jago renang, hampir setiap minggu. Tapi buat diving, ini pertama kalinya buat dia (tenang by, ada pa La Sahari yang baik hati akan mengajarinya).  Okeh, karena ini pertama kalinya Ebby diving, jadi mesti ada briefing pengenalan alat, metode dasar, dan rileksssssss.
Pengenalan alat.. itu regulator by..
Ayoo pake finnya.. siap nyeburrr..
Nyeburrrrrrr.. ^^
saya juga siap nyeburrrr..
tarik pa Saharii.. ajak jalan2 di laut ^.*
selamat yah by.. \(^.^)/
Cukup 2 jam berkeliaran di bawah air dive site Hoga Channel, setelah itu ayooo jalan-jalan dulu di pulau Hoganya. Lihatlah keesksotisan pulau Hoga..  
Pulau Hoga bagian belakang.. 
Ebby, pasir, sunset dan Hoga
Cemara laut di gate Hoga island
menanti senja.. 
welcome to Hoga island ^^

Oiyah, di pulau Kaledupa banyak orang-orang suku Bajo yang tinggal, paling banyak di pulau ini. Sekalian jalan pulang ke rumah, kami melewati perkampungan orang-orang suku Bajau. 
Yang dilihat backgroundnya yah.. Bajau village
Okeh, hari ini sungguh sungguh melelahkan yang keren. Saya senang, karena Ebby puas.. Alhamdulillah ga kecewa untuk tamu pertama dan semata wayang yang saya bawa sendiri ini.  Malam ini cepat tidur, cepat menanti esok untuk keindahan lainnya di pulau Wangi-wangi.

20 Nopember 2011
Wake up.. wake up Ebby! Jika ingin ke Wanci dari Kaledupa saya harus bangun jam 5 langsung berangkat ke pelabuhan Lagiwae, kalo kesiangan.. selamat tinggal anda akan ditinggal speedboat reguler dan harus berangkat besok paginya lagi.
# sekilas info : Armada speedboat reguler rute Kaledupa-Wanci hanya beroperasi sekali setiap harinya dan berangkat pada pagi hari (mumpung masih pasang, kalo air surut ga bisa jalan) dengan biaya Rp. 50.000/orang. Tapi kalau sudah ketinggalah speedboat, masih ada kapal kayu, hanya saja waktu perjalanan menjadi lebih lama 1 jam dari waktu jika menggunakan speedboat yang hanya 1-2 jam.

Harus saya infokan juga perjalanan kali ini saya dan Ebby apes pess pesss.. ini nih keapesannya:
1. kanyanya speedboatnya udah ontime deh jalan jam 5 dan lautpun masih pasang. Tapi emang dasar apes, speedboat yang saya naikin terjebak surt air laut dan ga bisa melaju, sehingga harus ganti neik kapal kayu.
2. Jarak dari tempat terdamparnya speedboat kami ke kapal kayu cukup jauh, jadi denan terpaksa saya dan Ebby harus naik perahu nelayan kesilnya suku bajau 'tinting'. Sumpah oleng, dan saya hanya diem ketakutan. :(
3. Dannn otomatis, waktunya jadi lebih lamaaaaaa sampai ke Wanci. Yang seharusnya jam 8 kami sudah tiba, ini jam 10 baru sampai di pelabuhan Wanci
4. Berita buruk selanjutnya. Tersiar kabar kalo bulan ini adalah titik surut terendah, sooooo.. sekali lagi, kapal kayu yang saya naikin tidak bisa melaju sampai ke pelabuhan dan sekali lagi saya dan Ebby darus naik kapal nelayan kecil 'tinting'
Okeh, tidak masalah.. ini hanya trouble yang diluar rencana yang kemungkinan terjadinya kecil, yahh karena kami sedang apes jadi Alhamdulillah yah.. *syahrini modeon
Eh, tapi lumayan loh, jadi dapet sunrise di Kaledupa.. nih hasilnya:
Sunrise di Kaledupa
Sebenarnya setelah diving di Hoga, saya dan Ebby maunya diving lagi di pulau Kapota, tapi karena waktunya sudah mepet.. goes to Plan B : puter-puter pulau Wangi-wangi.
Dengan dianter pasukan berkuda motor pak Lakuja dan Imran, saya dan Ebby memuaskan diri melihat Wanci dari ujung ke ujung. Lets follow me.. its so fun!
1. Benteng Liya
Benteng Liya salah satu obyek wisata sejarah yang terdapat di pulau Wanci, sekitar 15 km dari pusat kota Wanci dengan menggunakan kendaraan darat. Kenapa namanya 'liya', diambil dari sebuah semur (liang) yang ajaib. Kenapa ajaib, karena di sumur inilah dulu seorang anak kecil bersembunyi dan saat keluar ia tetep muda tidak berubah sedikitpun, padahal itu sudah berjarak ratusan tahun semenjak kejadian itu.

liang yang menjadi dasar penamaan Benteng Liya
ini bukan salah satu makhluk benteng Liya loh.. ^^V
2. Pantai Waha
Pantai Waha terletak di desa Cemara kecamatan Wanci. Menuju lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat dengan jarak 15 km dari pusat kota. 
Pantai Waha..
3. Pantai Jodoh
Pada pantai ini terdapat muara mata iar tawar, ada pertemuan air twar dari mata air dan air laut. Di lokasi ini biasanya sering digunakan masyarakat untuk mencuci pakaian dan mandi. Sayangnya, saat saya ke lokasiini, kondisi laut sedang pasang, jadi tak terlihat mana mata air tawarnya. :(
di sisi tebing pantai Jodoh
4. Patuno Resort
Patuno resort sebenarnya sebuah resort/penginapan milik bapak bupati Kab. Wakatobi, Hugua. Namun, untuk tamu yang ingin menginap juga bisa.  Kami tidak masuk ke dalam resort, jadi cuma foto-foto di pinggir resortnya aja.. hehehe..
melihat karang di depan resort.. walau hanya di pinggir :p

Senja mulai menurunkan tirainya.. 
Hanya menggoreskan siluet temaram..
Membiarkan jejak tertinggal, menapakkan rasa..

Menikmati serpih-serpih menakjubkan dari alamku..
Meninggalkan aroma puas dengan binar keteduhan..
Sayonara Ebby, sayonara Wakatobi..
(^.^)
puas liat Ebby puas ^^
Yeeeeee \(^.^)/ babay..