Wednesday, July 15, 2020

Work from Home

Assalamualaikum, holaaa Sobat Jaga Jarak, Wajib Pakai Masker dan #dirumahaja !



Jadi di akhir tahun 2019, sebuah virus mirip flu burung pertama kali terjangkit di pasar hewan kota Wuhan, China. Awalnya diduga penyebarannya dari kalelawar yang diperjualbelikan dan dikonsumsi di pasar itu hingga menjangkit korban dan menyebar dengan sangat cepat. Karena tipenya seperti virus flu yang sangat mudah menyebar dan walaupun tidak berbahaya bagi orang dengan imunitas baik, tapi akan menjadi parah bagi orang-orang dengan kekebalan tubuh rendah.
.
Virus ini diklaim hanya menyebabkan 2% kematian, namun penularannya yang cepat, belum tersedia vaksin dan pengobatan yang efektif, korban meinggal duniapun mencapai ratusan.
.
2 Maret 2020, Perseiden Jokowi mengumumkan Indonesia yang telah sangat sombong tidak terserang virus corona seperti negara-nagera lain di dunia, akhirnya jebol juga.
.
Kasus pertama Corona di Indonesia didapati dari 2 orang ibu - anak terkena virus Corona semenjak menghadiri suatu acara di suatu tempat di Jakarta. Namun, Indonesia masih 'terlihat" santai menghadapinya. Yang bekerja tetap seperti biasa, yang sekolah tetap sekolah, yang jalan-jalan tetap jalan, kaya nganggep Corona itu hoax semata aja gitu.
.
Terus elo Feb, emang peduli? Iyalah, dari tau ada kasus itu gw mulai lebih ektra menjaga kebersihan. Sampe kantor cuci tangan terus lap tisu basah, sampai rumah dari kantor langsung mandi. Pokonya ga ada deh cium cium anak-anak duluan tuh.
.
Dan ternyata kasusnya cepet banget, sampai tanggal 16 Maret 2020 gw mulai galau kalau harus tetap berangkat ke kantor. Secara gw pengguna kendaraan umum kan, jadi pas hari itu gw berangkat kantor dari Cibinong, karena ketinggalan bis jemputan dan nunggui APTB yang selalu penuh (penuhnya parah sampe ga ada ruang). Akhirnya hari itu gw ngantor naek taksi online. Besoknya? Besoknya gw ijin ga mau masuk kantor bodo amat dengan alesan gw ga mau anak-anak sakit karena mak bawa virus ke rumah. Hahahaha, egois ya? Biar, saat itu gw putusin "yang memutuskan gw mau selamat, ya diri gw sendiri".
Dan sejak hari itu, ternyata Kementerian tempat gw kerja mengeluarkan surat untuk Bekerja dari Rumah. Yeeeeeeee! Dan anak-anakpun mulai belajar dari rumah juga. Jadi terbayang dong ya sebenarnya, betapa senangnya akuuuuuuu. Seperti doa yang dikabulkan gitu sama Alloh. "merasakan jadi mommy yang full at home".
.
Tiga bulan gw merasakan WFH, dan dapat jatah ngantor 1 hari dalam seminggu. Kerjanya apa Feb selama WFH? ngurus anak, ngasih makan anak, masakin anak, pokonya isinya kesharian sama anak-anak. Lah, terus kapan worknya? yaaaaa, mbohh! wong Mak sibuk maen terus sama anak ko. πŸ˜‚ Sampe bu bos di kantor bilang: kalian itu WFH malah work for holiday bukan work! πŸ˜…πŸ˜….
.
Jadi kapan ini semua berlalu? Entahlah! Saat ini sih gw sudah mulai masuk normal setiap hari. Walaupun kasus positif masih terus meningkat, tapi sepertinya orang-orang sudah mulai jenuh, jadi ya yang gw liat seperti bodo amat.
.
Manusia, ini akan berakhir kalau kita berkomtmen dan konsisten menjaga semuanya. Tapi, kalau hanya satu dau arang yang peduli selebihnya bodo amat, ya jangan harap ini bisa mereda segera. Bosan? Kita semua bosan. Jadi kita harus tetap bersemangat menjaga diri dan oranglain.
.
.
Gw pribadi sangat berharap ini semua usai. Semoga yang di langit mengampuni kita semua dan mengankat semua penyakit penyakit ini. Aminn


Wednesday, July 08, 2020

PENGUMUMAN, Kemuning Merona Semakin Me-Random

Assalamualaikum blogger. Hahahaha, kaya ada yang baca aja blognya yak πŸ˜‹

Setelah sekian purnama akhirnya saya muncul lagiiiiiiiii 😍. Terima kasih atas sambutan hangatnya 😁.

Kemuning Merona yang isinya random ini, akan semakin random sepertinya saat ini. Terinspirasi dari lihat album-album foto di Facebook, kok ternyata banyak ya foto-foto kenangan jaman di Baubau dan Wakatobi yang belum bercerita. Tetiba muncul keinginan untuk memberikannya cerita πŸ˜€.

Jadi, mungkin beberapa bulan ke dapan ini Kemuning Merona adalah cerita saya zaman di tanah rantau atau nanti bisa juga ke cerita anak, atau cerita suami, atau cerita lainnya macam curhat mamak yang tak tersampaikan gitu deh.

Semoga ada yang mau baca, ya kalau ga ada yang baca juga tak apalah saya baca sendiri. Anggap aja buku harian yang tak ingin terlupa. Ahiyyy!!

Selamat datang di Kemuning Merona. Semoga menjadi menikmati ya.


Thursday, August 15, 2019

Weekend Getaway Bogor

"BogΓ²r kota indah sejuk nyaman, ramai dikunjungi wisatawan". Yess, itu sepenggalan lagu orang-orang Bogor.


Walaupun gw bukan asli orang Bogor, tapi terlahir dan besar di Bogor. Bogor sudah berasa home sweet home bangetlah.
.
Weekend ini gw sama suami lagi bingung mau ngajak anak-anak jalan kemana, ga mau cape tapi lumayan ngilangin penat. Akhirnya weekend getaway kali ini kita maen di pinggiran Kebun Raya Bogor saja sambil ngasih makan Rusa.
.
Berangkat pagi dan tidak perlu mandi, yang penting gantiin baju anak-anak biar agak kece kalo dipoto, emaknya mah abaikan. Kasih susu buat si bayik dan kasih camilan buat si kaka dan si Bapak biar ga masuk angin.
.
Ga perlu masuk ke Kebun Raya, cukup cari parkiran di depan Instana Bogor (ruko Bank Mandiri atau sekitaran Balaikota), nah laki gw biasanya nyari yang jauh di Kejaksaan Kota Bogor. Biar apa tau jauh gt πŸ€”.
.
Awal rencananya sih mau ngajak anak anak naek Delman keliling Kebun Raya Bogor lalu kasih makan Rusa dari pagar Istana Bogor tapi anak anak berkehendak lain. 
.
Yess, jadi bener tuh kata pepatah kalau "orangtua merencanakan, anak yang menentukan". Serahhh dah, yang penting senang aja dah.
.
Nah perjalanan dari parΔ·iran ke tempat Delman kami melewati Kantor Balai Kota Bogor yang ternyata di pojokannya ada "Pojok Bermain" yang sukses bikin Aluna berkata : "Aluna mau main ayunannnnnnnn". Yaelah Nak, maksudnya kan kita makan dulu gitu (secara emak kaga makan dari berangkat kan karena repot nyiap nyiapin mau jalan pagi gini). 





Akhirnya diikutinlah, ayunan dimainin, halang rintang dicobain, dan beehasil dibujuk untuk naek Delman. Eh, saat jalan keluar halaman kantor Balai Kota Bogor, kami ditawari oleh Bapak bapak Dinas Perhubungan untk naik Uncal. What? Naek uncal? Naek Rusa di Istana Bogor gitu maksudnya? 


Hehehehe, bukan bukan. Jadi Uncal itu adalah kendaraan wisata kota Bogor. Selain Uncal yang artinya Rusa, ternyata ada kepanjangannya juga, UNCAL yaitu Unforgottable City Tour on Loveable city. Si Uncal ini beroperasi di hari Sabtu Minggu saja dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore dan masih gretongggg!



Kirain rutenya keliling Kebun Raya, ternyata jauh gaesss!. Start di Balaikota terus menuju Air Mancur sampai ke Taman Heulang berputar lagi menuju Lapangan Sempur lalu ke Taman Kencana keluar di Jalan Pajajaran lurus terus hingga kembali ke Kantor Balai Kota melewati jalan Otista dan Pasar Bogor. Cukup jauh bukan?!
.
Sekitar hampir lebih dari 30 menit kami berkeliling dan disertai penjelasan tentang tempat tempat yang dilalui oleh interpreter. Asik juga sih, berasa memasuki kota Bogor ti jaman baheula.
.
Anak-anak teler ke-bete-an (karena kena macet di Otista) gw sama suami ke-lapar-an. Langsung turun Uncal ke parkiran bank Mandiri cari makan. Soto kuning Bogor yg isinya Babat dan Kikil πŸ˜‹, teh panas, nasi sepiring. Rasanya mantap! πŸ‘. Pokonya you you kalo ke Kota Bogor mesti makan Soto Kuning Bogor.


Perut kenyang, sekarang giliran si kaka merengek tetap mau naik Delman. Karena sudah siang (jam 9.30), sudah panas dan sudah pasti macet jadi kami putuskan Naik Delman Istimewa kali ini di skiiiipppp!. 
.
"Mami tlah lelahhhhh, mami tlah lelaaaahhh".
.
Untung punya anak gadis nurut dan baik hati banget. Kalau dikasih tau nurut gitu, alhamdulillah doi ikhlas ga naek delman setelah dikasih tau kalau akan terjebak macet nanti dan kasihan kudanya kecapaian.
.
Emak langsung gercep minta Papi beli sebungkus wortel yang banyak dijual di sekeliling pagar istana Bogor.

Melihat hingga menyentuh Rusa bahkan memberi makan Rusa diperbolehkan. Dan ini menjadi atraksi wisata yang asik buat anak anak. Dan anak gw seneng dong jalan jalan model gini. Apalagi Bapaknya seneng juga, murmer kata doi πŸ€”.




Akhirnya rangkaian kegiatan weekend getaway Bogor kali ini selesai. Jam 10.00 kembali ke kendaraan dan pulang. Anak anak senang, bisa lihat kendaraan, keliling kota dengan mobil wisata yang bentuknya unik, perut emak dan bapak kenyang, dan kantong Bapakpun aman. Karena wisata kali ini hanya mengeluarkan biaya 40.000 untuk 2 porsi soto kuninh plus nasi, 10.000 untul sekantong wortel dan 10.000 untuk ongkos parkir kendaraan.
.
Dan ternyata Bogor masih kota yang indah sejuk dan nyaman loh (kalo ga macet). Hehehehe. Dan kami kembali ke rumah kami, di Kabupaten Bogor. Menjauhi Kota Bogor yang sebentar lagi macet di mana mana saat weekend 🀣.



Thursday, October 18, 2018

Lagi-lagi A!

Assalamualaikum..

Alhamdulillah, tahun ini Allah percayakan kembali kepada kami seorang anak. Anak yang cantik (Subhanalloh), sehat (Ishaa Allah), dan bahagia (hopefully).

Dia si baby A. Ya! lagi-lagi A!. Sama seperti kedua kakaknya, Almaira dan Aluna.

Arumi Ghania Azzahra.
(Keturunan) kami yang (cantik) dan (pintar)

Semoga Arumi menjadi anak yang sabar dan ikhlas, karena harus merangkul sayang dan cinta dari mami-papi, kakek-nenek, mbahkung mbahti, cing cang, pakde bude, om tante dan semua orang yang telah terlebih dahulu mencurahkan sayang dan cintanya kepada Aluna.

Semoga Arumi menjadi wanita yang baik, takut pada Alloh dan taat pada agama Islam.
Semoga Arumi selalu dapat menebar senyum dan kegembiraan pada sekitarnya.
Semoga Arumi selalu menjadi sahabat setia sang kaka, tempat sesama mengeluh, tempat sesama bercerita, tempat sesama berbagi dengan Aluna.

Dan terakhir, semoga kami dapat menjadi orangtua yang selalu adil dan membahagiakan anak-anak kami.
Semoga Alloh selalu membimbing kami merawat, menjaga, membesarkan dan mendidik titipanNya.

Amin.

Wednesday, August 16, 2017

Jantung Hati-ku

"Belah saja dadaku!".
Ahh kalimat itu ternyata tidak terasa bualan buatku.
Jantung Hati-ku terbelah dadanya. 

Enam bulan setelah vonis Aluna mengalami kelainan jantung bawaan, berupa bocor jantung ASD ternyata tidak ada perubahan apapun. Malah vonis lebih berat yang kami terima, Aluna harus operasi untuk koreksi kelainan jantungnya. Dengan bedah jantung terbuka. Sekali lagi aku patah hati.

Minggu ini sungguh berat untukku, menampakan sedih di depan keluarga hanya menambah sedih untuk semua. Aku hanya pasrah dengan berlagak sok tegar.

Padahal dua minggu lagi Aluna mengijak usia satu tahunnya. Syukurku pada Allah, menitipkan Aluna pada kami. Tapi rasanya berita itu hampir menutupi rasa syukurku. Terkadang mengumpat dan menyalahkan. Aku hampir pada kufur nikmatMu.

Ahhh, Aluna. Begitu cerianya gadis ini. Berapa lamakah ceria ini tetap terpancar dari kelainan yang dialaminya?. Seperti bom waktu, aku tersadar. Aku tak bisa menghabiskan waktu dengan sia-sia. Aku harus cepat agar cerianya selalu terpancar.

Mencari, membaca, berunding dan akhirnya kami memutuskan. Aluna menjalani operasi seperti yang direkomendasikan dokter. Aku dan suami menguatkan hati dan tekad. Untuk saling ikhlas dan tidak saling menyalahkan. Untuk saling menguatkan atas semua keputusan. Karena ini ikhtiar kami.

Dua Puluh Empat Februari, aku, suamiku, mamaku, papaku, dan adikku mengantar Aluna ke Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita. Setelah mengurus administrasi, kami memasuki kamar perawatan sebelum operasi. Ahhh, Aluna senang. Disangkanya kami sedang berlibur di hotel, seperti yang dilalui jika ikut bersamaku bekerja. Disambangi sanak saudara, diajak bermain dan bercanda. Aluna tidak pernah tau apa yang akan terjadi padanya beberapa jam ke depan. 

Hingga tengah malam tiba, Aluna diharuskan berpuasa hingga pukul tujuh pagi saat operasi dilakukan. Kebiasaannya yang terbangun saat malam mencari "nenen" menjadi siksaan buatku. Berkali-kali aku harus menolaknya untuk "nen" dengan wajah ngantuk dan harap. Maaf Nak, Aluna harus sabar sayang. Aluna mungkin mulai menyadari, ini janggal mami. 

Pukul enam, suster datang memandikan Aluna. Setelah kehausan semalaman, kemudian disiram air hingga kepala. Tak terbayang suara tangisnya, pecah. Aku kembali patah hati. 

Aluna sadar ini janggal, Aluna hanya memelukku hingga tertidur. Maaf ya Aluna.

Pukul tujuh, detik menyeramkan terus bergulir. Entah aku seperti menyesali keputusan untuk mengoparasi Aluna. Aku takut kehilangan Aluna setelah detik detik ini. Aku takut. 

Pukul tujuh tiga puluh menit, kuantar Aluna ke ruangan operasi. Dingin. Ini kali kedua aku memasuki ruangan sedingin ini. Pertama saat melahirkan Aluna. 

Teringat cerita nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail. Aku rebahkan tubuhnya dimeja ramping itu, tangannya tetap mencekal tubuhku dengan rengekan "miiiiii". Ku lepaskan, kuusap rambutnya, kutatap matanya, kukuatkan hatinya, kuserahkan anakku pada dokter dokter itu, kupasrahkan jantung hatiku pada Allah, kuikhlaskan Aluna padaNya. Benar-benar ikhlas.

Dua Jam berlalu, aku mulai memasang telinga mendengar panggilan satpam jika operasi Aluna selesai. "keluarga Aluna". Alhamdulillah, operasinya selesai. Kami diminta ke ruangan operasi untuk menemui dokter. Hatiku belum tenang, semakin berdebar. Sambil menunggu dokter di depan ruang ICCU, aku mengintip. Aluna tertidur, di ujung ruangan. Ahh, jantung hatiku.

Alhamdulillah, operasi berjalan lancar. Pembedahan koreksi hingga penutupan kembali berjalan lancar. Aluna sedang dipantau perkembangan dan kesadarannya. Dibantu doa dan tetap diusahakan oleh tenaga medis lain. Alhamdulillah, ku temui jantung hatiku kembali. Dengan selang dan kabel di sekujur tubuh, dengan pulas Aluna tertidur dibawah pengaruh obat bius. Kuusap rambutnya, kubisikan padanya. "Terima kasih Aluna".


 

Sunday, March 19, 2017

Atrial Septal Defect (part 2)

Tak akan pernah Allah memberikan kesulitan, melebihi kemampuan suatu kaum.

Cek rutin enam bulanan yang harus dilakukan Aluna semakin dekat. Sebelumnya saya dan suami telah sepakat untuk memeriksakan Aluna ke RS Jantung Harapan Kita. Kemudian saya teringat ada seorang kawan di KSR PMI Kota Bogor dulu yang bekerja di RS tersebut. Bulan Nopember 2016 saat itu, saya mencoba menghubunginya dan mencari tau dokter jantung anak terbaik di sana. Athena, teh Atena saya memanggilnya. Atas rekomendasinya, saya dirujuk untuk menemui dr. Poppy S. Roebiono, Sp.JP.

2017 datang, dan kami harus mempersiapkan diri. 14 Januari 2017, kami menemui dr. Poppy. Kami menceritakan riwayat dan hasil pemeriksaan sebelumnya. Karena, pertemuan kali ini kami datang terlalu siang, maka dr. Poppy kembali menjadwalkan pertemuan kami minggu depan (21 Januari 2017).

Pertemuan kedua dan Aluna langsung diminta melakukan echocardiogram oleh dr. Poppy. Selama echo, Aluna tidur pulas dan dr. Poppy pun tidak mengatakan apapun saat pemeriksaan.
Setelah dilakukan echo, Aluna dipanggil kembali untuk menemui dr. Dan di sini saya terkaget, saat baru masuk ruangan dr. Poppy langsung berucap "ini harus operasi!". Ya Allah, runtuh harapan kami Aluna dapat sehat tanpa tindakan. Kemudian dokter menjelaskan alasannya. Berdasarkan  hasil echo yang dilakukan, Aluna mengalamin ASD Sekundum yang saat ini sudah sebesar 6 mm dan bukan hanya itu ternyata ada anomali pada pembuluh darahnya, yang seharusnya menyalurkan darah dari paru ke jantung kiri untuk disalurkan ke seluruh tubuh harus kembali lagi ke bilik kanan, sehingga kerja jantung sebelah kanan mejadi double dan lebih berat. Nah hal ini yang menyebabkan adanya tekanan pembuluh ke paru paru. 

Dan kami langsung dirujuk ke dokter bedah jantung oleh dr. Poppy untuk mengetahui detail dan jadwal operasi lebih lanjut.

Ahhh, seketika saya galau. Oh iya, saat itu saya datang bersama Aluna dan ibu saya, karena suami harus kembali bekerja. Saya takut dan bingung, tapi saya harus memperlihatkan 'semua baik baik' ke ibu saya, mertua saya, dan suami saya hingga Ia kembali pulang. Seminggu ini rasanya berat, menanggung rasa sedih seorang diri.

Setelah suami saya pulang, saya jujur menceritakan hasil kontrol minggu lalu. Reaksinya? Tak kalah kalang kabut. Malahan lebih tak terkontrol. Kami seperti menolak semua diagnosis, dengan sedikit emosi kami mencoba mencari dokter jantung anak di rumah sakit lain.

Hingga tiba tanggal dimana kami telah dijadwalkan bertemu dengan dokter bedah Aluna, kami belum mendapat jadwal lain dengan dokter di rs lain. Akhirnya pagi itu, kami menemui dr. Budi Rahmat, Sp.BTKV.  Hasilnya? Sama dengan dr. Poppy. Akhirnya kami pasrah, Aluna memang harus operasi.

Jadwal operasi telah ditentukan, tapi karena kami ingin pembedahan Aluna dilakukan oleh dokter bedah pilihan kami, sehingga jadwalpun berubah menjadi tanggal 25 February 2017. Dan Aluna dioperasi oleh dr. Dicky Fachri, Sp.BTKV.

Aluna, 1st Birthday


Rabbii hablii minash shoolihiiin [QS: as Shafaat:100]

Ya Tuhanku, anugerahkan kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang orang yang sholeh.



Alhamdulillah, satu tahun sudah Aluna dititipkan pada kami setelah dilahirkan. Senang rasanya. Rumah jadi ramai oleh canda dan tangisnya. Perasaan dibutuhkan olehnya. Ahhh, ternyata ini rasanya punya anak.

Perayaan ulang tahun Aluna? Ahhh, awalnya kami merencanakan untuk merayakan ulang tahun Aluna di Panti Asuhan, mengajak anak anak panti untuk berdoa dan makan siang bersama. Namun, ternyata mendekati hari itu kami dikejutkan dengan diagnosis dokter yang ternyata mengharuskan Aluna untuk dioperasi. Akhirnya semua rencana yang kami angankan menguap begitu saja. Rasa kecewa, sedih, takut semua berlomba muncul, hingga tak ada apapun yang ingin kami lakukan.

Akhirnya tanggal 31 Januari 2017 datang, 1 tahun Aluna tak ada apapun yang kami (saya dan suami) lakukan. Saya tetap kerja seperti biasa, suamipun demikian.
Karena sedih dengan keadaan seperti ini, akhirnya mbah uti, mbah kakung dan nyai berinisiatif merayakan ultah Aluna dengan membuat nasi tumpeng dan dinyanyikan bersama Aluna.
Hehehehehe, saya jadi merasa sedih melihat video yang dikirimkan mama.

Keesokannya, setelah ditegur mama karena telah berucap mau makan bersama di Panti, maka harus dilakukan. Akhirnya, hasil rebugan dengan suami, kami akan merayakan ultah Aluna. Bagaimana proses dan acaranya, suami serahkan pada saya. Lalu dia? Support dana ya pihhh.

Segera saya mencari Panti Asuhan di Bogor yang, satu tidak terlalu jauh dengan rumah kami, kedua memiliki anak asuh yang cukup banyak( biar ramai maksudnya, karena kami memang tidak mengundang siapapun lagi). Akhirnya setelah browsing dan bertanya tanya, kami putuskan Panti Yatim Alqi lokasi perayaan ultah Aluna nanti. Lokasinya di Ciparigi yang dekat dengan rumah kami dan memiliki 40 an anak asuh.

Tanggal telah ditentukan, 12 Februari. Lalu saya mulai mencari cari dan menyiapkan hampers yang akan diberikan nanti. Alat tulis yang saya beli di pasar Asemka, makanan ringan, kotak makan siang dari mcD (ini emaknya emang ga mau repot banget).
And, today is the day. Telat hampir 2 minggu ya nduuk, ini bukan buat merayakan sebenarnya. Kami ingin minta doa melalui adik adik di Panti Asuhan untuk kesembuhan, keselamatan dan kelancaran operasi Aluna. Semoga melalui doa adik adik tersebut, Allah dapat mengijabah.