maaf kali ini saya NATO
maaf juga saya bilang "lets plant" tapi saya ga menanam *mohon dimaafkan*
#saya cuma mau refresh aja, kenapa mesti ada hari pohon sedunia?
"kerena kita butuh pohon-pohon itu"
#loh, pohon-pohon udah ada ko dari dulu! jaman dulu tanpa ada hari pohon orang nanem, pohon-pohon itu sudah ada dan terus ada.
"sekarang pohon-pohon itu tiada, kami butuh pohon ternyata, dan kami terlambat, kami terlalu hebat mencabuti mereka, kami terlalu bertekad meniadakan mereka untuk ekonomi kami"
#butuh untuk apa? bukankah ekonomi anda sudah cukup bagus, anda bisa memenuhi yang anda butuhkan dari hasil ekonomi tersebut bukan?
"butuh untuk berlindung kami, butuh untuk kehidupan kami yang lebih lama, butuh untuk kami dapat melanjutkan ekonomi yang kami bangun, karena percuma ekonomi kami tumbuh tapi bumi kami mengempis, entah dimana lagi kami menjalankan itu semua?"
faktanya::
Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen
(Sumber: World Resource Institute, 1997).
Hmmm...sebenernya ga mesti ada hari pohon kan klo pohon-pohon kita itu sehatsehat aja, kalo hutan-hutan yang menampung pohon-pohon itu baik-baik aja.pemerintah melalui Kementerian Kehutanan ga perlu heboh-heboh kan dengan program OMOTnya kalo semilyarmilyar pohon-pohon di hutan rimba sana baik-baik aja.
kenapa sih, umat kita lebih senang mengobati daripada mencegah? bukankah lebih sulit?
Kesalahan memang dimulai dari dulu, rentetan kebodohan-kebodohan tanpa mempertimbagnkan akibatnya telah dilakukan
1. Menurut catatan pada masa pendudukan Belanda, pada 1939 perkebunan skala besar yang dieksploitasi luasnya mencapai 2,5 juta hektar dan hanya 1,2 juta hektar yang ditanami. Sebagaian besar lahan hutan itu berubah menjadi perkebunan atau persawahan sekitar 1950-an dan 1960-an. Alasan utama pembukaan hutan yang terjadi adalah untuk kepentingan pertanian, terutama untuk budidaya padi.
2. Memasuki era 1970-an, hutan Indonesia menginjak babak baru. Di masa era ini, deforestrasi (menghilangnya lahan hutan) mulai menjadi masalah serius. Industri perkayuan memang sedang tumbuh. Pohon bagaikan emas coklat yang menggiurkan keuntungannya. Lalu penebangan hutan secara komersial mulai dibuka besar-besaran. Saat itu terdapat konsesi pembalakan hutan (illegal logging), yang awalnya bertujuan untuk mengembangkan sistem produksi kayu untuk kepentingan masa depan. Pada akhirnya langkah ini terus melaju menuju degradasi hutan yang serius.
3. Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan sistem konversi hutan menjadi perkebunan menyebabkan deforestasi bertambah luas. Banyak pengusaha mengajukan permohonan izin pembangunan HTI dan perkebunan hanya sebagai dalih untuk mendapatkan keuntungan besar dari Izin Pemanfaatan Kayu (kayu IPK) pada areal hutan alam yang dikonversi. Setelah itu mereka tidak melakukan penanaman kembali, yang menyebabkan jutaan hektar lahan menjadi terlantar. Disamping itu, beberapa perusahaan perkebunan dan HTI sering melakukan pembakaran untuk pembersihan lahan, yang merupakan sumber utama bencana kebakaran hutan di Indonesia.
Sumber : http://www.isai.or.id/?q=bagian+pertama-potret+buram+hutan+indonesia
Andai saja dulu, tidak mudahnya Indonesia mengobral lahan-lahan di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi kepada orang-orang kaya China untuk kepentingan politis saja, mungkin kini kita tak perlu kehilangan lebih dari 20 persen tutupan hutan
Andai saja dulu, lahan-lahan itu yang ternyata tempat para pohon itu dijaga secara apik dan bijaksana.
Mungkin tak perlu dunia kini terlalu sibuk oleh urasan sebatang dua batang pohon.
Mungkin sekarang orang-orang ga ribut sama 'global warming'.
Mungking tak perlu manusia mengeluh merasakan suhu yang terlalu menyengat pada siang hari.
Mungkin tak perlu merasakan luapan sungai, laut atau perairan manapun.
Mungkin tak perlu manusia merasakan terjangan badai yang mengamuk akibat suhu panas yang terus naik dan mempengaruhi temperatur lautan.
Mungkin tak perlu kita merasa ketakutan akan kehilangan ribuan pulau kecil yang akan tenggelam karena meluapnya lautan.
"Dan keadaan yang terlalu berhura-hura menghambur hutan pada masa lalu kini menciptakan potret keadaan hutan Indonesia dari sisi ekologi, ekonomi, dan sosial semakin buram".
Sekarang apa boleh buat? Lets plant a tree!
Sekarang mari kita merepotkan diri menanam lagi, dari satu pohon, dua pohon sampai semilyar pohon.
Biarkan tumbuh, setelah itu rawat, dan tetap seperti itu.
Let the tree grow up, and it will be save you!