Hallo sayang !!
Sedang apa kamu di sana? Selamat datang, Nak. Ini calon duniamu. Itu yang kau rasa adalah tubuhku. Ibumu. Enam belas minggu sudah usiamu di tubuhku, ruhmu telah tertiup dari sang Khalik, penciptamu, Allah.
Nak, betapa bahagianya aku mendapatimu pertama kali. Selongsong kantung yang tak sekedar kantung. Itu tempat bernaungmu di sembilan bulan ke depan bersamaku. Tempatmu mengenal aku Ibumu, dia Ayahmu, dan semua yang suatu nanti kau jumpai. Dengarlah Nak, cermati yang kau dengar. Semoga aku bisa memberimu selalu kalimat bermakna dan mendewasakanmu. Rasakanlah Nak, resapi yang kau rasa. Jangan khawatir, aku selalu menjagamu dengan apa yang terasa padamu.
Nak, mungkin aku bukan Ibu secerdas Albert Einstein.
Nak, Ibumu tak secantik Angelina Jolie yang selama ini Ibu gandrungi.
Nak, kata-kata Ibumu tak pernah sedahsyat karya Mahatma Gandhi yang dapat memaknai umat.
Nak, Ibumu bukanlah seorang pakar pendidik anak.
Nak, Ibumu ini hanya seorang wanita yang akan berusaha menjadi yang terbaik yang kau butuhkan. Menjadi orang pertama yang mendengarkan gelisahmu saat pertama kali kau merasakan risau. Percayakan itu padaku, Nak.
Nak, semakin sempit yah di sana? Sabar yah sayang. Sesabar aku selalu membawamu, mengenalkanmu pada semua yang ku yakin baru pertama kali kau tahu. Iyah Nak, saat aku mengelus perut buncitku dan memanggilmu, itu disaat aku sedang mengenalkan sesuatu padamu.
Nak, jangan sedih saat aku sedih yah. Bergembiralah. Karena kami, Ayah dan Ibumu sangat gembira menantimu. Rianglah selalu. Tunjukkan lincahmu. Tendang aku, Nak. Tonjok aku, Nak. Takkan ku marahi dirimu, sungguh. Beri tanda padaku kau sehat di sana, sapalah aku dengan semua gerakanmu, aku senang, itu anugerah untukku, merasakan kehadiranmu.
Nak, sampai jumpa di saatnya nanti yah. Ayah dan Ibu menunggu untuk bertemu denganmu. Mengharap tangismu, menunggu tawamu, menikmati hadirmu. Semoga kamu selalu tumbuh sehat dan dirahmati penciptamu yah sayang.
Love,
Ayah dan Ibu