Monday, March 03, 2014

M e s t a k u n g ~~ Semesta Mendukung ~~

Assalamualaikum, Selamat siang Maret !! Spadaaaa 2014 !!

Hallo kemuningmerona, kesepain yah kamu ditinggal si empunya cukup lama. Hii blogger, apa kabar?
Sebenarnya bukan kesibukan sih yang bikin saya jadi vakum buat nge-blog, kalo disadar-sadari ternyata rasa malas saya makin lama makin besar loh. Hehehehe *Waduhh, gimana manusia satu ini nih*

Doa dan kekuatannya. Pernah percaya sama kekuatan doa nggak? Kekuatan pikiran? Kekuatan keinginan? Kalau disadar-sadarin nih yah, banyak ternyata hal-hal yang terjadi di hidup saya karena kekuatan keinginan dan pikiran saya, akhirnya jadi doa yang lama-lama terbiasa. Karena terbiasa itu kadang lupa kalau pernah berkeinginan kaya gitu, ngga sadar terwujud. Yahh, mulai dari sekolah, pacar-pacar yang sekarang disebutnya mantan, kerjaan dan banyaaaaakkkkk lagi, ternyata saya pernah membayangkan, berkeinginan, terucap di doa ternyata terwujud. Kalau kata sebuah film namanya "mestakung", Semesta Mendukung. Nikmat Allah yang mana lagi yang engkau dustai, wahai manusia?

Eh, mulai deh Febong ngalor ngidul. Hehehehe, hitung-hitung prolog-lah yah. Masih nyambung sama kekuatan doa dan keinginan tadi nih, saya tiba-tiba keingetan dulu tuh pernah bikin status di media sosial yang ber-icon burung berwarna biru. Begini bunyi kicauannya "Kawin ahh taun depan, ...........". Dan Insha Allah kicauan iseng itu terwujud di tahun ini. Nah, padahal saat itu yang ngajakin kawin juga nggak ada, pacar sih ada tapi kalau kata media sosial mah status saya tuh -it's comlicated-, makanya jadi cerewet sering berkicau. Hehehehe. *kaum hawa tuh emang aneh yah, saya sendiri yang sama-sama kaum hawa juga bingung*
kicauan di suatu hari di Oktober 2013
Dari status yang complicated itu sampai akhirnya saya memutuskan untuk membebaskan diri (baca: jomblo). Maaf yah Ksatria, ternyata Aku bukan Putri yang akan Kamu bawa ke Istana-mu.  Muara yang pernah kita janjikan telah menghanyutkanku, gelombang tinggi, arus deras dan matahari terik saat itu, Aku cuma air yang akhirnya bernasib seperti qutronada, menguap. Aku kembali ke Kayangan sebelum kamu datang. *Eh, ko jadi ngomongin mantan sih, Hehehehe*

Nah dari celoteh-celoteh iseng itu ternyata saya mulai lancar berdoa, sepertiga malam yang dulu sangat sulit untuk dikerjakan sekarang menjadi sangat mengasyikan. Dua rakaat di waktu sesudah Subuh dan Zuhur yang dulu sangat malas dilakukan, kini menjadi akan terasa sangat aneh jika terlewat. Rasanya sangat menyenangkan mendebar bumi dengan hamparan sejadah resah dan cerita hingga tetes demi tetes.

Ustadz/Udtadzah di luar sana biasanya bilang: Usaha, Berdoa, Pasrah. Berdoanya udah tuh, sekarang usahanya. Saya nggak mau ngoyo buat memaksakan bertemu jodoh, kalau ada Alhamdulillah, kalau nggak ada yah emang belum waktunya untuk dipertemukan. Sampai tiba-tiba ada seorang yang lama dikenal tapi nggak pernah ketemu, seorang yang sangat dekat tapi tak pernah disadari, membangun komunikasi dengan saya, hingga menjadi seorang yang sangat dekat walaupun kini kami berjauhan, seorang yang Insha Allah yang ngebantu mewujudkan keinginan saya tahun lalu, menikah. 

Kalau kata Al-quran Surat Ar-Ra'd (QS 13:11), Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubah apa-apa yang pada mereka. Noh Alquran tuh yang bilang, yang sumbernya langsung dari Allah sang pembolak-balik keadaan, sang penguasa ketetapan. Seorang penulis asal Skhotlandia, Samuel Smile berkata dalam bukunya Self-Help yang tersirat 'Nasib kita ada di tangan kita', awali semua dengan gagasan dan pikiran kemudian lakukan dengan tindakan yang menjadi kebiasaan terusssss hingga akhirnya terwujud. Karena percaya deh, saat kita menginginkan sesuatu dan keinginan itu sangat kuat lalu didukung usaha yang nggak kalah kuat Semesta tuh ikut mendoakan. Semakin banyak doa, semakin banyak yang mendukung doa itu terlarung lebih cepat dan lebih besar di hadapanNya. Itu yang disebut MESTAKUNG !!