Menyelam untuk pertama kali, merupakan pengalaman yang menakutkan, namun menyenangkan. Kesenangan itu tidak didapat begitu saja, awal menenggelamkan diri di air adalah awal jantung berdegub kencang, otak berpikir keras untuk selalu mengingat “bernapas dari mulut”, merasakan telinga berdengung sakit, tubuh bergerak tak terkendali, penglihatan yang terganggu akibat masker yang berembun. Mengenal kondisi sekitar, berkonsentrasi dan terus menenangkan diri, yang membuat akhirnya terbuai dengan apa yang dilihat dan terjadi. Antara takjub dan takut bergumul, spontan mengaplikasikan divesign pertama kalinya “OK” dan “Going Up”.
Diving, What Is??
Menyelam ato diving adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: berdasarkan kedalaman, tujuan dan jenis kegiatan.
*Berdasarkan kedalaman*
1. Penyelaman dangkal, yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
2. Penyelaman sedang, yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 s. d. 30 m
3. Penyelaman dalam, yaitu penyelaman dengan kedalaman > 30 m
*Penyelaman berdasarkan tujuan dan jenis*
1. Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara yang biasanya dilakukan oleh Angkatan Bersenjata, antara lain:
- Tactical (combat) diving yang dilakukan untuk tugas-tugas tempur
- Submarine rescue, penyelaman kapal selam
- Search and Rescue (SAR)
- Inspection and Repair
- Ship salvage
2. Penyelaman komersial untuk kepentingan konstruksi di bawah permukaan air, ex: off shore dilling
3. Penyelaman Ilmiah (scientific diving), yaitu penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah
4. Penyelaman olahraga (Sport diving), dibagi menjadi 2 (dua) :
- Skin diving : Penyelaman dengan menggunakan peralatan dasar (snorkle, masker dan fin)
- Scuba diving : penyelaman menggunakan peralatan scuba, yaitu:
- Masker
yang berfungsi membantu melihat di bawah air, karena menciptakan rongga udara yang memberi fokus pada mata untuk mengikuti perilaku cahaya.
- Snorkel
- Fin atau dikenal dengan kaki katak, yang berfungsi membantu memberikan tenaga pada saat berenang di air.
- BCD (Bouyancy Control Device) semacam pelampung yang dapat dikembungkan dan dikempuskan untuk mengatur daya apung di dalam air.
- Tabung Scuba adalah wadah tabung silindris yang berfungsi menampung udara untuk bernapas di dalam air.
- Regulator, media penyalur udara dari tabung untuk dapat bernapas di air
- SPG (Submersible Pressure Gauge) yang berfungsi sebagai petunjuk isi jumlah udara di dalam tabung.
- Alternate Air Source berfungsi sebagai cadangan udara jika regulator yang digunakan terjadi masalah atau untuk membantu teman lain.
- Sabuk pemberat dan pemberat, berfungsi untuk membantu penyelam turun ke dalam air.
- Wetsuit, penurunan suhu tubuh akan terjadi seketika bersentuhan langsung dengan air, maka diperlukan penghantar agar suhu tubuh tidak mudah terlepas.
Diving atau mneyelam sekarang ini mulai digandrungi sebagai hobi, untuk dapat menikmati olahraga ini, diperlukan keterampilan khusus mengenai selam. Jika berminat untuk mengetahui dan memiliki serfikasi diving, di Indonesia kini sudah banyak lembaga serfikasi yang memberikan pelatihan mengenai selam, seperti:
Pada setiap organisasi pelatihan dan sertifikasi selam di Indonesia memiliki tingkatan berdasarkan kemampuan dan keahlian selam. Tingkatan ini berdasarkan pada penjenjangan yang diikutinya. Meskipun pada beberapa organisasi tersebut terdapat nama yang berbeda, namun pada umumnya sama, yaitu:
1. Skin Diver
Jenjang bagi seorang pemula yang mempunyai kemahiran selam bebas dan penggunaan peralatan selam dasar.
2. Scuba Diver *-A1 (Open Water Diver) --> aku udah dapet ini.. yeyeee.. @-^^-@
Jenjang bagi seorang penyelam yang telah mampu menyelam di lingkungan terbatas dengan kondisi perairan yang baik, jernih dan tidak terlalu dalamdan diawasi oleh mitra selam yang berpengalaman.
3. Scuba Diver **-A2 (Advanced Diver)
Penyelam yang sudah lebih berpengalaman, tenang dan secara naluriah telah dapat mengendalikan peralatan selamnya.
4. Scuba Diver ***-A3 (Rescue Diver)
Jenjang bagi penyelam yang dianggap layak bertindak sebagai safety diver.
5. Master Scuba Diver - A4 (Master Scuba Diver)
Jenjang tertinngi, dimana penyelam yang telah memiliki sertifikasi ini telah memiliki kemampuan-kemampuan pemandu bawah air dan safety diver, serta keahlian lainnya.
6. Instruktur
Jenjang penyelam yang telah memiliki kemampuan untuk mengajar scuba diving dan telah dianggap layak mengeluarkan seritifikat bagi penyelam pemula maupun jenjang lainnya sesuai batasannya.
Scuba diving berkaitan erat dengan hukum-hukum di Fisika, buat temen2 yang ga suka sama Fisika, ayooo belajar sedikittt aja.. cuma diinget-inget secara logika aja.. Ini nih kaitannya diving sama hukum Fisika::
è Hukum Pascal
“tekanan di permukaan cairan akan menyebar ke segala arah secara merata dan tidak berkurang"
Contoh :
Pada setiap penambahan 10 meter di dalam air maka tekanan akan bertambah besar 10 atm (Atmospher Absolute). Sedangkan rongga udara di telinga adalah yang paling peka terhadap bertambahnya tekanan, maka bisa dibayangkan yang terjadi dengan gendang telinga jika terus memasuki kedalaman laut.
Jadi kalau baru memasuki air, terus sampai kedalaman tertentu, biasanya telingan akan terasa sakit
è Hukum Boyle
“pada temperatur yang tetap perubahan volume gas berbanding terbalik dengan tekanan”
Contoh:
Pada setiap penambahan 10 meter di dalam air maka tekanan akan bertambah besar 10 atm, sehingga volume udara berkurang 2 kali. Jika di bayangkan pada paru-paru, semakin bertambah kedalaman semakin mengecil volume paru-paru.
è Hukum Henry
“Jumlah gas yang larut dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan parsial gas tersebut”
Contoh:
Pada kedalaman 30 meter atau 3 atm Nitrogen akan larut dalam darah meningkat 3 kali lipat daripada di permukaan, otomatis nitrogen dalam darah ikut meningkat, nitrogen yang terlalu banyak akan menyumbat pembuluh darah.
è Perbedaan Temperatur
Akibat bersentuhan dengan air, kecepatan penurunan suhu udara menjadi 25 kali daripada di darat. Hal itu akan memperburuk keadaan tubuh jika penyerapan terus menerus oleh air.
è Pembiasan Cahaya
Ketika sinar matahari masuk ke dalam air terjadilah peristiwa pembiasan, sehingga obyek yg akan dilihat menjadi lebih besar dan dekat. terutama saat menggunakan masker selam di bawah air, maka objek tersebut akan terlihat 1/4 atau 25% lebih besar dan lebih dekat dari aslinya.
Diving itu asyik-asyik tapi lumayan bahaya juga (kalau ga dilakukan sesuai prosedur), so.. lets safety dive. Berikut hal-hal yangyang mungkin terjadi saat menyelam::
1. Drowning
Disebabkan karena kemampuan renang yang kurang, panik, keram kaki, dan lain-lain.
Pencegahan: pemanasan sebelum menyelam harus dilakukan dengan benar dan belatih berenang terus.
2. Fishing Net Trap
Melakukan penyelaman pada lokasi yang sering digunakan untuk mencari ikan
Pencegahan: Membawa pisau selam selama menyelam di lokasi tersebut
3. Harmful Ocean Creature
Terkena racun atau gigitan berbisa dari biota laut
Pencegahan: Pelajari berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, berpikir sebelum menyentuh
4. Decompression Sickness
Terjadi akibat jumlah nitrogen di dalam darah terlalu banyak, mengakibatkan penyumbatan aliran darah.
5. Heat Loss
Kehilangan panas tubuh yang berlebihan, akibat menyelam di lokasi yang berrsuhu dingin.
Pencegahan: Gunakan pakaian selam sesuai kebutuhan.
6. Air Embolism (paru-paru Pecah)
Disebabkan karena menahan napas saat ke permukaan, sehingga volume udara melebihi kapasitas paru2.
7. Nitrogen Narcosis
Penumpukan nitrogen yang berlebihan ketika melakukan penyelaman dalam (>30 m).
8. Gas Poisoning
Keracuanan gas krn tercampur udara yang ada di dalam tabung dengan gas CO2/kesalahn menggunakan kompresor
9. Arus Kuat
Kedatangan arus tidak dapat kita prediksi pasti, terkadang hal itu terjadi begitu saja.
Pencegahan: kenali profil daerah yang akan diselami.
Remember:
*Breathe Continously and Never Hold Your Breath
*Never, Never Dive Alone
*Be a Safe Diver
*Just Leaving A Bubble and Taking Picture