Thursday, December 15, 2011

di mana cinta?

Di mana cinta?
Aku sebuah harapan, saat papaku mengaliri segerombol kecebong kecil pada mamaku..
berharap aku ada seseorang seperti mamaku, memiliki lubang untuk dialiri kecebong-kecebong lain, memiliki dua buah yang membesar untuk aku hisap saat lahir kelak.. di sanakah cinta, maka harap menjadi nyata?

Di mana cinta?
Aku sebuah keinginan, masih keinginan dari papaku untuk dapat melihatku tersenyum, tertawa senang saat mamaku dengan seluruh dayanya mengusirku dari rumah sempitku.. keinginan mamaku segera mengeluarkanku, memaksaku memasuki masa kejam :: DUNIA ::
keinginan bagiku untuk mencari tempat baru yang luas untukku celentang, merangkak, tengkurep dan meloncat dengan riang.. tapi rasaku salah, tempat baru ini menyeramkan.. di sanakah cinta, saat papaku kecewa melihatku meraung menangis kecewa, menyaksikan mamaku terkapar lelah karena setengah nyawanya hampir lenyap?

Di mana cinta?
Aku adalah sebuah beban, saat aku mulai merengek saat haus, saat lapar, saat ngantuk.. saat aku menangis meminta mamaku perhatikan aku, meraung memohon papahku tetap di sini tak pergi kemanapun.. di sanakan cinta saat sebuah rasa besar timbul dari papah dana mamahku untuk berikan terbaik untukku?

Di mana cinta?
Aku adalah sebuah momok, daging kecil itu kini membesar, membengkak membuat papah dan mamahku harus bersusah payah membelikan ini-itu untuk tutupinya, memaksa mereka terus mengembangkan aku, tak hanya tubuhku, otakku, pikirku, juga tindakku.. di sanakah cinta saat aku mulai merasa berbeda dengan apa yg diinginkan papah mamahku?

Di mana cinta?
Aku adalah si haus rasa, kini aku tumbuh.. tak hanya raga, mauku pun bertumpu semakin meninggi..
bentakkan kadang terlontar untuk tua renta itu.. di sanakah cinta saat hati menangis menahan marah, menahan rasa, menahan kecewa?

Di mana cinta?
Aku kini seorang diri, sepasang tua renta itu kini perlahan lepaskan jemariku.. letih raganya menahan rasanya padaku, lemah hatinya menerima rasaku yang terlalu membuncah.. di sanakah cinta berada? saat kesendirian kini menepi, menemani, dengan apik membelai rasa.. terus membuat ku bertanya.. di mana cinta?

Di mana cinta?
rasa itu tak pernah puas, meminta bertambah dan terus bertambah..
rasa itu tak pernah letih.. mencari di mana cinta, meski cinta telah tergenggam..