Haii, lama yah sudah berbulan-bulan saya tidak posting. Tanggung jawab saya yang didaulat sebagai salah satu koordinator kegiatan pada kegiatan tahun 2012 kemarin ternyata cukup menyita waktu, tenaga dan emosi. Tanggung jawab yang menurut saya agak berat harus saya selesaikan sendiri dan ditambah dengan tuntutan "terselesaikan cepat".
Orang bilang, 'Let it flow like a water' dan semua pasti akan kembali bermuara, akan habis dan selesai. Dan 2013 ini, Alhamdulillah aliran itu bermuara dan selesai. Yah, walaupun hasilnya masih meninggalkan PR yang cukup berat dan lama. Semoga saya dan teman-teman lain bisa konsisten dan berkomitmen untuk menjalankannya :).
2012, di tengah-tengah menyelesaikan segambreng kerjaan yang memusingkan, ternyata ada juga kerjaan yang mengasikan. Bisa dibilang "sambil menyelam, minum air", kelelep dong yah. hehehe :p. Yak, Pameran Pengelolaan Taman Nasional Wakatobi. Berawal dari tidak ingin menyia-nyiakan anggaran yang sudah ada (walau tersisa sedikit), maka gencarlah saya cari sana, cari sini kegiatan pameran terkait pariwisata. Dan akhirnya diketemukan dengan pameran wisata budaya yang diadakan di Batam. Iyah, Batam! pulau di Indonesia yang bertetangga dengan negara singa itu, Singapore :).
Euforia mau ke Batam sudah di depan mata, rencana untuk menginjakkan kaki ke 'luar negeri' mulai dari mau bikin passport sampe nabung buat belanja-belanji di negeri itu ga terlewat masuk dalam agenda. Tapi sayang, sampai tiba hari-H-nya saya ke Batam, passport ga juga jadi. Baubau, kota yang dianggap sedang berkembang ini belum memiliki kantor imigrasi. So, mau bikin passport yah mesti ke Kendari atau Makassar, mengingat saya sedang sangat *sok sibuk*, ijin sehari dua hari sangat sulit sepertinya. ~~pasrah gigit jari~~
Ini hari H-nya, saya tiba di Batam. ~~Welcome to Batam, Febong~~
Welcome to Batam :) :) |
Ini pameran, jadi saya adalah SPG di sini, hehehe lebih tepatnya jaga stand pameran yah. Baru sehari di lokasi pameran, sudah banyak travel agent yang menawarkan "Trip to Spore". Booo, tergiur dong gw! tapi agak nyinyir gegara buku kecil berwarna hijau tai kuda yang bernama PASSPORT IND, tak jadi dan tak pernah kumiliki sampai tiba di Batam. Tapi untungnya ada SPLP, kepanjangan dari Surat Perjalanan Laksana Paspor. Emang sih ga seperti paspor yang bisa digunakan berkali-kali, SPLP ini hanya dapat digunakan satu kali dan jangka waktunya cuma berlaku selama 1 bulan. Untuk mendapatkan SPLP ini, saya langsung mendatangi kantor Imigrasi kota Batam dengan biaya sebesar Rp. 550.000,-. Gapapa deh sama-sama berwarna hijau, berarti asal Indonesia, walaupun yg satu warnanya hijau tai kuda, yg gw punya sekarang ijo terang. :D
SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) |
Batam, 10 Nopember 2012 \(^.^)/ |
Okeh SPLP udah ditangan, pagi ini 10 November 2012, mari kita bertrip sehari di Spore \(^.^)/.
Welcome to Spore \(^.^)/ |
Menuju Singapore dari Batam dapat ditempuh dengan menggunakan kapal Ferry dari beberapa pelabuhan di Batam. Karena, letak hotel saya yang hanya berjarak 15 menit dari Batam Center, maka saya memilih untuk menyebrang dari pelabuhan Batam Center. Batam Center merupakan tempat penyebrangan Ferry ke Singapore dengan jadwal keberangkatan yang cukup banyak (hampir setiap jam), terdapat beberapa perusahaan Ferry yang melayani rute keberangkatan ke Singapore, dan yang saya gunakan adalah Sindo Ferry dengan harga tiket PP (Pulang Pergi) S$47 (include: terminal tax).
Pelabuhan Batam Center |
Penampakan Sindo Ferry |
Dari pelabuhan Batam center menuju Harbour Front Singapore dapat ditempuh dengan jarak 1 jam. Sesampainya di Harbour Front Singapore, terlihat berbeda yah pelabuhan di Indonesia dengan Singapore. Lebih bersih, lebih bagus, lebih okehlah dan lebih wahhh.. :(
Harbour Front Singapore *terlihat lebih wah dan bersih yah booo* |
Sebenarnya untuk mengelilingi Singapore tanpa travel agent dapat dilakukan, moda transportasi di negara ini sangat mudah, bertebaran dan sarana petunjuk jalan sangat jelas. Tapi, karena ini perjalanan pertama saya ke Singapore dan hanya dilakukan cuma satu hari, untuk memaksimalkan perjalanan saya menggunakan travel agent. Biaya yang saya keluarkan untuk 'one day trip' ini sebesar Rp. 800.000,- (include: makan siang, transportasi, pemandu).
Dan inilah kendaraan yang mengantar saya berkeliling selama di Singapore, Bus Pesiaran.
Bus Pesiaran |
Dalam perjalanan, saya mendapatkan supir bus yang merangkap tugas sebagai pemandu wisata. Interaktif dan dia sangat aktif menjelaskan setiap lekuk kotanya, mulai dari sejarah, kebiasaaan hingga kekhasaan negeri Singapura. dan inilah lokasi-lokasi wisata yang saya kunjungi selama perjalanan 'one day trip Spore':
1. Merlion Park
Inilah Merlion park, salah satu simbol negara Singapura. Ga sah kalo ke Singapura ga berfoto di belakangnya si Singa satu ini. Merlion atau singa laut ini merupakan patung berkepala singa berbadan ikan, dan namanya gabungan dari ikan duyung dan singa, Mermaid and Lion. Patung singa ini memiliki tinggi 8.6 meter dan terletak di seberang Hotel Fullerton.
Merlion, di Taman Merlion |
One Fullerton *Cilukkk, Baaaaaa!* :p |
Di Taman Merlion ini semua landmark negeri Singapura dapat dilihat, bukan cuma patung Singa saja.. tapi masih ada Espllanade, si gedung berbentuk kulit durian yang merupakan gedung pertunjukkan yang maksudnya ingin meniru Sydney Opera House. Artis Indonesia yang pertama kali melakukan konser disini adalan Rossa dan Krisdayanti :). Di seberang Taman Merlion ini juga terlihat Bianglala Raksasa Singapura yang menjulang dan juga merupakan landmark negeri ini.
Bianglala Raksasa, salah satu landmak Singapura |
2. Chocolate Gallery
Disini, saya disuruh belanja coklat. Lokasi Chocolate Gallery ini berdekatan dengan Bugis street.
Dipelehhh, dipelehhh coklatnya pak, buukk.. :D |
3. Bugis Street
Jauh-jauh ke Singapura ujung-ujungnya ke daerah Bugis? Kenapa di sebut Bugis street? karena dilansir dulunya lokasi ini merupakan lokasi tempat tinggal orang-orang Bugis di Singapura. Bugis street merupakan kawasan belanja terbesar di Singapura yang terkenal dengan harga murah dan lengkap! pernah ke Mangga Dua? yah, mirip seperti itulah Bugis street :). Lokasinya terletak di antara jalan Rocchor, Victoria dan Queen street. Dan inilah aksi saya di Bugis street, ceck this out!
Febong BeraksiEksissss! (y) |
Ini waktunya makan siang, si travel membawa saya dan yang lainnya untuk makan di kawasan Little India.. Sepanjang jalan di kawasan ini banyak sekali India-India bertaburan, item. ^.^V
Kata si supir yg bawa saya jalan2, di Singapura ini masyarakatnya sangat plural, bercampur baur, dan setiap etnis memiliki bidang pekerjaan masing-masing. Orang-orang India ini biasanya bekerja di bidang kontruksi, bangunan, yahhhh.. walaopun malah terkadang yg gw liat rata2 mereka jd 'kuli' bangunan. Tenaganya kuat, katanya :).
Makan beres, lanjut solat dong! udah waktunya sholat Zuhur, tapiyah agak susah ternyata masjid atau musholah di negera ini. Kalo gini saya masih sangat bersyukur tinggal di Indonesia, masjid atau musholah bertaburan. Walaupun negeri ini terlihat sangat maju dan modern, apalagi kalau melihat bangunan dan arsitekturnya, takjub! mereka membuat bangunan dengan arsitektur rumit dengan fasilitas lengkap, tapi untuk sekotak musholah tidak dapat ditemui di setiap bangunan tersebut.
Setelah hampir setengah jam puter-puter nyari masjid, akhirnya dapat! Al-Fallah Mosque. Al-Fallah Masque ini berada di kawasan Orchad road, itu tuh surga belanjanya para turis di Singapura. semua gedung menawarkan etalase trend masa terkini, dan sepanjang jalan rame orang dengan tentengan belanjaan.
Al-Fallah Mosque, Lets pray to Allah :) |
Next destination, China Town. Suatu kawasan "pecinan" orang-orang China di Singapura. Kawasan yang paling terkenal di China Town ini adalah 'peoples park', yaitu pusat perbelanjaan dan barang yang banyak menjual barang serba-serbi etnis China.Soal harga? jangan ditanya, cukup terjangkau. Dan di lokasi ini banyakkkkk sekali pedagang-pedagang kaki lima yang menjual souvenir-souvenir Singapura.
Selamat datang di Chinatown complex :') |
Thats the China etnis! averything is Red. |
Lagi-lagi, Febong beraksi! inilah aksi saya di China town. |(^.^)/
Febong beraksi :') |
6. Santosa island
Santosa island, ini adalah destinasi terakhir setelah seharian saya dan geng mengelilingi negeri Singa yang hanya memiliki luas daratan 697 km2, sama dengan luas Jakarta yang hanya sebuah kota. Eh, ini satu lagi alasan saya bersyukur tinggal di Indonesia. Negara maritim ini memiliki luas wilayah yang teramat luas, dari Sabang sampai Merauke! Berapapun hektar lahan kosong dapat ditemui disini Indonesia, dan itu berbanding terbalik dengan Singapura. Mungkin alasan itulah yang menyebabkan Singapura sangat memperhatikan setiap arsitektur bangunan, lanskap jalan yang disesuaikan dengan kondisi si negara. Ini nih, "semakin seseorang terjepit akan suatu permasalahan, semakin seseorang tersebut akan dapat berpikir lebih kreatif dan kritis, Cerdas!". Dan mungkin itulah yang terjadi pada mereka. So, orang-orang Indonesia karena merasa masih leluasa, males-malesan dan masih seenaknya.
Santosa island ini merupakan sebuah pulau reklamasi loh! Tau ga tanahnya dari mana? Indonesia! pulau Nipah, dan melalui penyedotan pasir di negara kita, Indonesia. Miris yah??! Sementara jutawan-jutawan Indonesia dengan bangganya memiliki apartemen di Singapura, padahal mereka berdiri di atas curian tanah negerinya :(.
Inilah kemegahan pulau Santosa, kalo boleh saya meng-klaim. "INILAH KEMEGAHAN YANG BERDIRI DI ATAS TANAH NEGERI SAYA, INDONESIA".
Sembilan jam mengelilingi negera bekas jajahan Inggris ini, cukup banyak mengajarkan banyak hal. Mensyukuri tinggal di Indonesia, memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, lahan terhampar luas, sepanjang mata tidak pernah tertumbuk pada satu bangunan. Dan belajar pada negara ini, negara kecil dengan kemampuan luar biasa. Tapi Indonesia tetap surgaku ^.^.